Pemerintah Tangani Pembebasan Pilot Susi Air dengan Komprehensif

Pemerintah Tangani Pembebasan Pilot Susi Air dengan Komprehensif

Oleh : Alfred Jigibalom Pemerintah Tangani Pembebasan Pilot Susi Air dengan Komprehensif

Berkomitmen kuat untuk bisa mendatangkan keamanan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih, Pemerintah RI bersama dengan seluruh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan akan terus menangani persoalan mengenai misi pembebasan Pilot Susi Air dengan sudut pandang yang sangat luas dan komprehensif.

Sejumlah warga di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dilaporkan masih dalam pengungsian. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tindak rangkaian aksi teror yang terus dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua pimpinan Egianus Kogoya, yang mana mereka juga menjadi pelaku dalam kasus penyanderaan Pilot dari maskapai penerbangan Susi Air.

Sejauh ini memang Kapten Pilot bernama Philips Mark Mehrtens itu masih saja belum dibebaskan oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih tersebut, yang mana juga dampak buruknya ternyata menjadi sangat meluas dan dirasakan oleh warga masyarakat sekitar orang asli Papua (OAP) di sana sehingga mereka sangat menderita untuk berupaya mencari tempat tinggal yang aman.

Maka dari itu, karena menganggap bahwa di Nduga masih dalam kondisi yang belum sepenuhnya aman lantaran masih saja terdapat ancaman dan potensi akan tindak kekerasan yang biadab, keji dan tidak manusiawi yang bisa saja dilakukan oleh KST Papua pimpinan Egianus Kogoya tersebut, sehingga membuat masyarakat lebih memilih untuk mengungsi di Wamena.

Terkait dengan adanya fenomena bahwa sejumlah masyarakat masih memilih untuk mengungsi dan merasa ketakutan akan adanya ancaman keselamatan hingga keamanan mereka dari gerombolan separatis tersebut, Panglima Daerah (Pangdam) XVII / Cenderawasih, Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Mayjen TNI), Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa memang akibat dari adanya tindak kekerasan dan penyanderaan yang menimpa pilot berkebangsaan Selandia Baru itu, maka membuat banyak diantara masyarakat ikut menderita dan akhirnya harus terpaksa mengungsi.

Karena memang sejumlah tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh KST Papua tersebut sangat berkaitan dan dampak buruknya bisa secara langsung dirasakan oleh masyarakat sipil setempat, maka dari itu pihak para aparat keamanan dari personel gabungan, seperti TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) sangat khawatir bahwa penyanderaan yang dilakukan gerombolan teroris Bumi Cenderawasih tersebut bisa memicu terjadinya kontak tembak.

Lantaran sangat khawatir dan terus berupaya menjaga supaya penyanderaan itu tidak berakhir dengan adanya kontak tembak, yang mana justru akan banyak sekali menimbulkan dampak buruk bahkan hingga berpotensi menambah korban jiwa termasuk dari masyarakat sipil yang tidak bersalah, maka Pemerintah Republik Indonesia (RI) beserta seluruh jajaran aparat keamanan memiliki sikap yang tegas dan jelas bahwa sama sekali tidak akan menggunakan pendekatan militer dalam upaya resolusi konflik yang dilakukan dengan gerombolan pimpinan Egianus Kogoya itu.
Pemerintah RI beserta dengan seluruh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan lebih memilih untuk menggunakan pendekatan yang sangat humanis dalam berhadapan dengan KST Papua, yakni terus berusaha untuk membuka adanya ruang dialog sangat lebar, membuka komunikasi dan juga membuka upaya negosiasi.
Lebih lanjut, Pangdam XVII / Cenderawasih tersebut juga sangat berharap agar seluruh proses dan misi evakuasi, penyelamatan serta pembebasan Pilot dari maskapai penerbangan Susi Air itu bisa berjalan dengan lancar dan bisa sesegera mungkin tuntas. Karena, tatkala seluruh misi pembebasan itu bisa dilakukan dengan lancar, maka harapan ke depannya, mampu membuat semua masyarakat akan kembali ke kampung halaman mereka masing-masing, dan warga pun tidak perlu lagi merasakan kecemasan atau ketakutan akan adanya teror dari gerombolan separatis itu.
Selain itu, dengan adanya para masyarakat yang kembali ke kampung halaman mereka dari pengungsiannya di Wamena, maka juga akan menjadikan Kabupaten Nduga kembali bisa berjalan dengan normal seperti sedia kala.
Perlu diketahui bahwa selama ini memang Pemerintah RI bersama dengan seluruh jajaran aparat keamanan personel gabungan terus melakukan upaya terbaik mereka dengan semaksimal mungkin agar bisa melakukan penanganan persoalan yang ada di Papua dan juga melakukan upaya resolusi konflik, yang mana perkara tersebut sendiri memang sangat penting untuk bisa dilihat secara kompleks dan komprehensif.
Menyadari betapa pentingnya bisa bersikap dan memiliki sudut pandang luas dalam menghadapi permasalahan di provinsi paling Timur Tanah Air itu, maka Pemerintah RI dan juga seluruh jajaran aparat keamanan dalam segala tindakannya akan melihat bagaimana permasalahan itu dengan menggunakan kacamata secara luas dan lengkap, karena memang permasalahan di sana sangatlah multidimensi serta memiliki spektrum yang luas sehingga tidak akan asal dalam melakukan penanganannya.
Sudut pandang yang sangat komprehensif tersebut memang terus dilakukan dan diupayakan oleh berbagai pihak dalam melakukan pendekatan, termasuk juga bagaimana menyikapi dengan seoptimal mungkin terkait dengan adanya fenomena penyanderaan Pilot Susi Air sehingga sandera dari gerombolan Egianus Kogoya itu bisa diselamatkan dengan lancar demi kembali mendatangkan keselamatan dan keamanan di tengah masyarakat Papua.

)* Mahasiswa Papua tinggal di Bali

Post Comment