Pemilu 2024 Harus Berjalan Lancar Tanpa Perpecahan

Pemilu 2024 Harus Berjalan Lancar Tanpa Perpecahan

Oleh : Joanna Alexandra Putri

Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi dan persiapan terus dilakukan agar berhasil. Masyarakat dan pihak-pihak lain bertekad untuk menjaga kondusivitas agar Pemilu berjalan dengan lancar. Jangan sampai ada provokasi yang menyebabkan perpecahan dan menghambat penyelenggaraan Pemilu 2024.

Pemilu (pemilihan umum) akan dilaksanakan bulan Februari tahun 2024. Untuk menyukseskan Pemilu dan mewujudkan Pemilu damai dan tentram maka semua pihak memiliki peran penting dan saling berkolaborasi. Pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan dalam Pemilu untuk memperkuat narasi Pemilu damai di masyarakat. Pemilu tidak boleh menimbulkan perpecahan dan merusak tata kehidupan bernegara.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa DPR melalui tugas dan fungsinya akan memastikan penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat berjalan dengan lancar. Keadaban politik harus terus dibangun, mewujudkan demokrasi yang sehat dan menyelenggarakan pemilu yang bermartabat. Pemilu 2024 akan berlangsung dengan lancar, jujur, dan adil.

Puan melanjutkan, Pemilu merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintah negara yang dibentuk melalui pemilihan umum itu adalah yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat.

Dengan kekuasaan pemerintah negara yang memancarkan kedaulatan rakyatlah yang memiliki kewibawaan kuat sebagai pemerintahan yang amanah. Pemerintahan yang dibentuk melalui suatu pemilihan umum akan memiliki legitimasi yang kuat.
DPR RI optimis Pemilu 2024 akan berhasil karena persiapannya sudah matang, baik dari segi finansial maupun penjadwalannya. Tahun 2024 adalah tahun politik dan ada 2 program yang sangat penting yakni Pemilu dan Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak. Jadwal sudah dibuat dan ditetapkan dan pasti akan ditepati oleh KPU, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan relawan Pemilu.
Masyarakat juga mendukung kelancaran Pemilu karena mereka selalu tertib. Baik saat masa kampanye sampai Pemilu selesai. Mereka tidak berkampanye sebelum waktunya karena paham bahwa hal ini melanggar Undang-Undang. Kemudian, masyarakat juga terus mendukung kelancaran Pemilu dengan memberikan suara pada hari pemilihan dan mengajak orang lain untuk tidak melakukan golput (golongan putih).
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian mendorong tercapainya keberhasilan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Tito melanjutkan, ada empat indikator keberhasilan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024. Pertama, berlangsung aman dan lancar sesuai aturan yang berlaku. Kedua, partisipasi pemilih yang tinggi. Ketiga, tidak terjadi konflik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, terutama konflik kekerasan. Keempat, pemerintahan tetap berjalan lancar, baik di pusat maupun daerah.
Dalam artian, Pemilu akan lancar karena sesuai dengan aturan yang berlaku dan semuanya (kampanye, hari pemilihan, dan hari pengumuman pemenang) sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Masyarakat taat aturan dan Bawaslu juga mengawasi Pemilu dengan serius. Jika ada kecurangan maka masyarakat akan langsung melapor ke Bawaslu, baru akan diteruskan ke pihak berwajib.
Masyarakat harus aktif dalam Pemilu dan menggunakan hak pilihnya, karena akan menentukan arah Indonesia ke depannya. Mereka dilarang keras untuk golput karena akan merugikan diri sendiri.
Golput bukan solusi untuk memperbaiki nasib bangsa. Penyebabnya karena jika banyak orang yang tak menggunakan hak pilihnya, maka masa depan Indonesia dipertaruhkan. Akan ada banyak surat suara yang kosong karena mayoritas rakyat memutuskan untuk golput dengan alasan skeptis dengan kondisi negara, nyinyir terhadap pemerintah, emosi kepada para pejabat, dll.
Sementara itu, tokoh masyarakat Banten H. Buya Sujana Karis menjamin pemilihan umum 2024 relatif aman, lancar, kondusif, tertib dan damai guna mendukung pesta demokrasi yang bermutu dan berkualitas. pesta demokrasi sangat menentukan lima tahun ke depan untuk memilih pemimpin yang bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih sejahtera.
Oleh karena itu, masyarakat Banten dapat mensukseskan pemilu dengan baik dan memilih calon pemimpin maupun wakil rakyat sesuai hati nurani. Di Banten keadaan relatif aman karena masyarakatnya dekat dan menurut dengan para ulama, yang selalu menyerukan untuk tertib saat Pemilu.
Buya menambahkan, ia berharap masyarakat lebih dewasa pada Pemilu 2024 untuk mendukung demokrasi yang jujur dan adil serta cinta damai tanpa gesekan -gesekan konflik antar pendukung. Begitu juga mereka para wakil-wakil rakyat dapat memegang amanah dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat jika kalah tetap menerimanya dengan ikhlas.
Masyarakat mampu berperan besar untuk menciptakan Pemilu yang damai. Pemilu adalah ajang untuk memilih pemimpin dan calon legislasi baru. Jangan dijadikan tempat peperangan atau permusuhan sengit karena terlalu mendukung partai politik atau capres tertentu.
Pemilu 2024 harus berjalan dengan lancar karena program ini sangat penting demi masa depan Indonesia. Masyarakat bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk membuat Pemilu yang damai dan sukses. Jangan ada yang memprovokasi dan mengakibatkan perpecahan, karena berpotensi menggagalkan Pemilu.

)* Penulis adalah Kontributor Jeka Media Institute

Post Comment