Pemimpin Suku di Papua Tolak Keras Keberadaan KST

Pemimpin Suku di Papua Tolak Keras Keberadaan KST

Oleh : Viktor Awoitauw

Para pemimpin atau kepala suku yang berada di tanah Papua terus menolak dengan keras akan keberadaan KST di Bumi Cenderawasih. Bagaimana tidak, pasalnya memang gerombolan separatis selama ini terus menebarkan berbagai macam rangkaian kekerasan dan ancaman kepada para masyarakat sipil sehingga sangat membahayakan.

Salah seorang pemimpin atau kepala suku yang berada di Distrik Sota, Yeremian secara tegas menolak keberadaan dari Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Bumi Cenderawasih, menunjukkan bagaimana ketegasan sang pemimpin suku tersebut dalam melawan dan menolak keberadaan gerombolan separatis itu, bahkan dirinya meminta supaya mereka sama sekali tidak boleh berada diwilayah adatnya.

Tidak tanggung-tanggung, seruan keras yang dilakukan oleh Yeremia itu bahkan dia sampaikan secara khusus kepada pimpinan gerombolan teroris dan separatis tersebut, yakni Egianus Kogoya yang memang selama ini kelompok pimpinannya itu senantiasa membuat kegaduhan, khususnya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam sebuah video yang sempat viral dan banyak dibagian dimedia sosial, pimpinan suku itu berbicara dengan sangat tegas dan lantang dihadapan para warganya dan menyatakan diri bahwa dirinya sangat menolak keras keberadaan gerombolan separatis di Indonesia.
Selain menolak dengan keras keberadaan KST Papua, Yeremia pun turut mengajak kepada kelompok separatis dan teroris tersebut agar bisa segera kembali tersadar dan bisa kembali ke pangkuan NKRI, karena sebenarnya apabila mereka bisa bergabung kembali ke negara, maka mereka mampu untuk secara bersama-sama mendukung penuh dan membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan dan memajukan Bumi Cenderawasih.
Sehingga, cita-cita bersama yang dimiliki oleh seluruh orang asli Papua (OAP), yakni bisa menikmati majunya daerahnya akan bisa segera tercapai dengan jauh lebih cepat dan maksimal tanpa adanya hambatan, serta pemerataan pembangunan di Indonesia pun akan segera terwujud dengan nyata.
Sejauh ini, Pemerintah Republik Indonesia (RI) sendiri, semenjak era kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya dengan maksimal agar bisa menciptakan pemerataan pembangunan di Tanah Air dengan mengurangi adanya kesenjangan antar daerah, sehingga digalakkan pula paradigma baru dalam pembangunan, yakni sudah tidak Jawasentris lagi, melainkan menjadi Indonesiasentris.
Bukan hanya Egianus Kogoya saja, namun terdapat pula salah satu pimpinan KST Papua lain yang bernama Yotam Bugiangge, yang mana dirinya dikenal sebagai seorang pengkhianat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bagaimana tidak, pasalnya diketahui bahwa sebelumnya Yotam Bugiangge sendiri merupakan salah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebenarnya sedang ditugaskan untuk terus mengawal perdamaian dan menjaga agar kondisi di Tanah Papua tetap kondusif. Namun, dalam menjalankan tugasnya itu, dirinya justru kemudian membelot dan bahkan bergabung dengan gerombolan separatis di provinsi paling Timur di Tanah Air itu.
Ternyata setelah diselidiki lebih jauh, Yotam sendiri merupakan salah seorang dari sahabat masa kecil Egianus Kogoya. Bisa jadi karena faktor pertemanan dari kecil itu dengan pimpinan KST, maka dirinya justru lebih memilih untuk keluar dari pasukan aparat keamanan TNI dan justru mengkhianati bangsanya sendiri dan malah bergabung dengan KST untuk melakukan serangan kepada aparat keamanan personel gabungan TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN) bahkan hingga menyerang warga sipil lainnya.
Lebih lanjut, apresiasi sangat tinggi sudah pantas disematkan kepada seluruh jajaran aparat keamanan di Indonesia, yang mana mereka selama ini telah berjuang dan berusaha dengan keras tanpa mengenal kata lelah untuk terus membantu seluruh masyarakat di Papua dalam memulihkan keamanan.
Telah banyak sekali bantuan, khususnya dalam hal peningkatan keamanan dan penciptaan lingkungan yang kondusif dilakukan oleh aparat keamanan selama ini. Mereka juga terus berupaya untuk semakin meningkatkan perlindungan kepada seluruh masyarakat, utamanya dari segala tindakan kejam dan keji yang dilakukan oleh KST Papua dan juga aparat keamanan terus membantu masyarakat agar bisa memperoleh kehidupan yang jauh lebih baik lagi.
Salah satu bentuk nyata dari kerja keras tanpa kenal lelah yang dilakukan oleh seluruh jajaran aparat keamanan untuk mengembalikan kedamaian di Bumi Cenderawasih adalah terdapat berita terbaru bahwa pihak aparat keamanan dari personel gabungan berhasil melakukan penangkapan kepada Yusak Pakage, yang merupakan seorang simpatisan KST Papua yang memang memiliki pandangan sangat keras.
Penangkapan tersebut bermula ketika Yusak Pakage diketahui kembali membuat kegaduhan di Pos Imigrasi PLBN Skouw karena dirinya menolak untuk mengikuti prosedur untuk bisa memasuki Papua Nugini. Dari sana, kemudian aparat keamanan langsung menghentikannya dan mengamankannya.
Karena terus menebarkan teror dan juga ancaman dengan rangkaian tindak kekerasan dan kekejaman yang sama sekali tidak manusiawi serta sangat mengancam keselamatan hingga kedamaian seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih, pimpinan suku di Papua dengan sangat tegas dan keras menolak keberadaan KST di tanah mereka.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung

Post Comment