Pemuda Serukan Kolaborasi Wujudkan Pilkada Damai Demi Masa Depan Bangsa

Pemuda Serukan Kolaborasi Wujudkan Pilkada Damai Demi Masa Depan Bangsa

Oleh : Dhita Karuniawati

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024, menjadi panggung demokrasi untuk menentukan pemimpin daerah yang berkualitas guna keberlanjutan pembangunan selama periode lima tahun mendatang. Sebagai kategori pemilih dengan jumlah persentase cukup banyak, pemuda memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan Pilkada 2024.

Banyaknya pemilih muda menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara Pilkada Serentak 2024, di mana permasalahan yang ada saat ini adalah selain tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih muda terhadap politik masih dinilai belum optimal, juga kemungkinan dihadapkan maraknya sebaran hoaks yang bertebaran di media sosial. Untuk itu, peran pemuda sangat penting untuk menyerukan kolaborasi guna mewujudkan Pilkada damai demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Tokoh Pemuda Suku Amungme, Kabupaten Mimika, Elie Dolame mengajak semua pihak mewujudkan Pilkada yang aman dan damai. Hubungan harmonis antar sesama hendaknya terus dipelihara meskipun pilihan berbeda. Pihaknya berharap masyarakat lebih paham terkait proses tahapan Pilkada 2024 sehingga tidak terpengaruh dengan aksi yang berujung pada gangguan Kamtibmas.

Warga diimbau agar tidak terprovokasi dengan hasutan ataupun ajakan-ajakan dari oknum yang tidak benar. Para calon juga harus siap untuk menerima hasil akhir dan mengikuti setiap proses dan tahapan Pilkada. Elie juga menegaskan, Papua sangat mencinta damai sehingga tidak boleh ada korban jiwa karena kepentingan oknum tertentu. Penting bagi seluruh pihak di Papua menunjukkan kepada saudara sebangsa di luar Papua, bahwa pesta demokrasi di Papua aman dan damai.

Perihal aksi kekerasan yang dilakukan kelompok tertentu di beberapa daerah, Elie meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas agar jangan sampai pelaksanaan Pilkada berjalan kacau karena ulah kelompok tertentu. Masyarakat akan menjadi korban jika kekacauan terjadi, karena akibatnya masyarakat tidak bisa menyalurkan haknya. Sebagaimana gangguan seperti yang terjadi di Paniai, menjadikan banyak masyarakat mengungsi. Pilkada merupakan pintu perubahan bagi semua pihak ke arah yang lebih baik.

Sementara itu, sejumlah elemen mahasiswa yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Perguruan Tinggi Kalimantan Barat (Kalbar) juga menyerukan Pilkada Damai 2024. Deklarasi yang berlangsung di kampus Politeknik Negeri Pontianak berisi komitmen bersama untuk mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 aman dan damai. Adapun poin-poin yang ditekankan dalam deklarasi tersebut antara lain mendukung Pilkada 2024 dan menolak ujaran kebencian di dalamnya.

Ketua BEMSI Kerakyatan Kalbar, Agim Nastiar, menekankan pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran selama pelaksanaan Pilkada Kalbar 2024. Pastikan ini berjalan dengan tertib dan lancar, tanpa ada provokasi. Pihaknya menolak segala bentuk ujaran kebencian, penyebaran berita hoaks, politisasi SARA, serta kampanye hitam dalam kontestasi Pilkada 2024.

Selain itu, Agim dan mahasiswa lainnya siap melakukan edukasi politik secara langsung kepada pemilih. Langkah tersebut mereka ambil sebagai bentuk komitmen untuk Pilkada 2024 yang bermartabat, tanpa politik identitas, dan tanpa provokasi di Kalimantan Barat.

Senada, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyukseskan Pilkada 2024. Pihaknya mengatakan kesuksesan Pilkada 2024 tidak hanya bergantung pada peran penyelenggara, tetapi juga pada partisipasi generasi muda dalam mempersiapkan diri sebagai penerus kepemimpinan di masa depan.

Generasi muda memegang peran penting dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan yang baik di Indonesia. Generasi muda diharapkan bisa datang ke TPS dan ikut memilih di Pilkada 2024. Dan jangan sampai pemuda memberikan contoh demokrasi yang buruk dengan Golput, karena hal ini sama saja dengan membiarkan suaranya sia-sia pada Pilkada 2024.

Seluruh komponen bangsa terutama pemuda berperan penting untuk mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 yang aman dan damai. Pelaksanaan Pilkada 2024 yang aman dan damai tersebut dapat terwujud dengan menjaga stabilitas situasi politik, hukum, dan keamanan. Terlebih, tahun 2024 merupakan tahun rekor dalam penyelenggaraan karena dilaksanakan serentak di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Pemuda harus menjadi garda terdepan untuk memberikan keteladanan menjadi pemilih yang bijaksana dengan menciptakan suasana demokrasi damai pada Pilkada 2024. Selain itu, pemuda juga ikut serta mengawasi berjalannya tahapan Pilkada dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Apabila terdapat berita-berita yang belum tentu kebenarannya, perlu dilakukan check, recheck, dan crosscheck secara komprehensif sehingga tidak menimbulkan kegaduhan publik. Pemuda juga perlu menolak sikap intoleransi, radikalisme, dan terorisme untuk mewujudkan keamanan, ketertiban serta kedamaian menjelang Pilkada 2024.

Perbedaan pilihan dalam Pilkada tidak bisa dihindari dan merupakan hal yang wajar selama tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan tidak boleh diselesaikan dengan cara kekerasan, akan tetapi dilakukan dengan musyawarah mufakat untuk mencari solusi yang terbaik dalam penyelesaian segala permasalahan dengan damai. Mari sukseskan Pilkada 2024 bersama-sama dengan damai, terutama kontribusi aktif para pemuda.

)* Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia

Post Comment