Penegakan Hukum Terhadap KST Demi Wujudkan Kedamaian Papua
Penegakan Hukum Terhadap KST Demi Wujudkan Kedamaian Papua
Oleh : Maria Suhiap
Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua terus berulah untuk mengacaukan hingga menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hingga kelompok tersebut mendapatkan kemauannya untuk memisahkan Papua dari Indonesia. Aksi tersebut mengganggu kenyamanan, keamanan dan kedamaian masyarakat, dimana KST kerap menggunakan tenaganya untuk mencabik-cabik harmonisasi di Papua.
Bangsa Indonesia tidak mau kalah oleh KST Papua yang hanya menggunakan kekerasan dalam menyenyelesaikan masalahnya. Dengan hal tersebut Pemerintah tetap mempertahankan Papua dengan segala bentuk uapayanya, salah satunya dengan penegakan hukum yang terus ditegaskan dan digalakkan oleh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan TNI merupakan salah satu langkah berantas KST Papua.
Sebelumnya, pada 19 Oktober 2023 anggota KST Papua melakukan aksi keji di Kampung Arumaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak Papua Pegunungan yang diduga dipimpin oleh Titus Murib dengan melakukan aksi pembacokan dan pembunuhan terhadap 22 orang pekerja proyek Pembangunan Puskesmas Omukia. Hal tersebut menyebabkan 1 orang tewas, tiga pekerja lainnya terluka dan 21 warga yang berhasil dievakuasi. Aksi Kelompok tersebut beralih dengan niatan baik untuk melakukan Pembangunan di Kampung Arumaga.
Aparat keamanan bersinergi memperkuat pengamanan, Dasatgas Pamtas Mobile Yonif 300 Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, S.IP dengan sigap segera memerintahkan 5 tim tempur di jajarannya untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok KST yang meresahkan tersebut. Tercatat, aparat keamanan melakukan pengejaran selama kurang lebih 6 jam dan juga sempat terjadi kontak tembak antara Tim Tempur dengan KST Papua.
Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw setelah adanya laporan dari Personel Pos Jingga Hijau Bandara Satgas Kopasgat Ilaga melihat 6 orang kelompok KST dengan membawa 1 pucuk senjata laras panjang dan 2 senjata pucuk laras pendek jenis Pistol berada di Honai, diduga mereka pelaku penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.
Tidak hanya itu, hasil dari penyusuran Kaskogabwilhan III Marsma Deni Hasoloan Simanjuntak mengatakan Satgas Pamtas Mobile Yonif 300 berhasil menembak satu orang anggota KKB. Dengan tembakan terbidik yang terkena di punggung sehingga anggota KKB tersebut tewas, mayatnya dibawa lari oleh 2 orang KKB yang masuk kehutan dan didapatkan barang bukti berupa drone, HT dan sejumlah barang bukti lainnya.
Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 300, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga mengatakan segala macam upaya untuk membuat Kelompok KST Papua agar bisa kembali kepangkuan NKRI telah dilakukan, namun ini hanya menjadi suatu lagu lama bagi para KST Papua yang berada di wilayah Distrik Sinak Kepada KST Papua. Saat ini, Kondisi kab. Puncak terpantau kondusif kembali.
Untuk menghentikan seluruh kekejian yang dilancarkan oleh gerombolan pihak yang melakukan makar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, kemudian jajaran aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari anggota TNI dan Polri terus berupaya untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Papua.
Dengan aksi keji yang terus dilakukan oleh anggota KST Papua hingga terus menyebabkan tumpah darah masyarakat papua, penegakan hukum menjadi salah satu upaya yang harus di tegakkan dan ditegaskan sebagaimana para pemuda di Papua yang tergabung dalam Barisan Merah Putih (BMP) mendukung penuh upaya dari aparat keamanan personel gabungan TNI dan Polri untuk bisa melakukan penegakan hukum dengan sangat tegas dan terukur kepada KST Papua yang kerap mencederai masyarakat Papua.
Penegakan hukum harus dilakukan agar KST Papua beserta simpatisannya tidak lagi melakukan aksi kekerasan dan pembakaran di beberapa wilayah Papua. Hal ini dilakukan bertujuan memberikan rasa aman ke Masyarakat sekaligus agar aktivitas perekonomian, pendidikan dan lainnya berjalan dengan normal.
Masyarakat Papua berharap dan meyakini KST Papua menghentikan tindakan brutal terhadap masyarakat Papua, disaat yang sama Masyarakat mendukung Langkah tegas aparat keamanan dalam menangani KST Papua.
Melihat seluruh upaya yang dilakukan aparat keamanan demi menjaga masyarakat papua, Aktivis Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Manuel Bonay mengecam tindakan brutal yang kerap kali dilakukan KST. Dirinya mengapresiasi langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam menindak kelompok separatis tersebut. Menurutnya, selama ini KST telah menjadi penyebab kekacauan di tanah Papua. Ia mengapresiasi tindakan tim gabungan TNI dan Polri yang terus berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB di wilayah rawan Papua. Salah satu tindakan yang berhasil adalah upaya patroli tim gabungan di berbagai titik wilayah Papua.
Seluruh masyarakat mendukung penuh upaya penegakan hukum dilakukan dengan sangat tegas dan terukur kepada KST Papua oleh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan memang menjadi hal yang sangat penting karena akan berdampak pada berjalan normalnya banyak sekali sektor di Papua. Sehingga upaya penegakan hukum tersebut patut untuk terus mendapatkan dukungan penuh oleh semua pihak.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Ba
Post Comment