Pengembangan SDM Unggul Maksimal Melalui Teknologi, Pendidikan dan Kesehatan di Era Prabowo-Gibran
Pengembangan SDM Unggul Maksimal Melalui Teknologi, Pendidikan dan Kesehatan di Era Prabowo-Gibran
Oleh: Hendra Pratama
Era baru dari kepemimpinan Presiden Terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka semakin dekat. Pasangan tersebut memiliki visi besar dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.
Fokus pada SDM tersebut akan dipadukan dengan pengembangan teknologi, pendidikan, dan kesehatan yang berkelanjutan guna menghadapi tantangan global. Sosok perwira tinggi militer yang menjadi Presiden terpilih pada pemilu 2024 ini berkomitmen membangun Indonesia dengan prioritas utama pada pembangunan manusia yang kompeten, serta pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk memaksimalkan potensi SDM.
Pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki program Asta Cita, delapan harapan yang akan menjadi panduan dalam lima tahun mendatang. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan SDM melalui penguatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Prabowo Subianto, tokoh bangsa kelahiran 1951 ini, menyatakan pentingnya penguatan manusia sebagai fondasi, jauh melebihi sekadar investasi dalam teknologi. Menurut Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut, teknologi hanyalah alat, sementara yang menjadi penentu keberhasilan adalah manusianya.
Pengembangan SDM yang kompeten menjadi prioritas dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, menjelaskan bahwa anggaran nasional dalam pemerintahan Prabowo-Gibran telah disesuaikan untuk mendukung prioritas tersebut.
Anggaran tersebut mencakup penguatan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, serta kesetaraan gender. Pemerintah akan memaksimalkan alokasi dana pada sektor pendidikan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, memperkuat penelitian dan pengembangan sains serta teknologi, dan memperluas akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Isa juga menekankan bahwa kesehatan merupakan fondasi penting dalam pembangunan SDM unggul. Pemerintahan Prabowo-Gibran akan memastikan adanya layanan kesehatan yang merata dan berkualitas untuk seluruh rakyat.
Program makan bergizi gratis yang juga masuk ke dalam salah satu program prioritas akan menjadi bagian dari strategi meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan generasi muda. Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di sekolah, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk memperkuat pembangunan SDM yang sehat dan siap bersaing di masa depan.
Makan bergizi gratis akan diimplementasikan di seluruh jenjang pendidikan dan diintegrasikan dengan program pembangunan sekolah, terutama di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Langkah tersebut sejalan dengan visi Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, serta asupan gizi yang cukup. Hal ini diyakini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, dua pilar penting dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global.
Selain itu, pengembangan teknologi akan menjadi salah satu instrumen utama dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM. Pemerintahan baru akan fokus pada pemanfaatan teknologi modern dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan.
Teknologi digital, seperti pembelajaran daring dan telemedicine, akan dioptimalkan untuk memperluas jangkauan pendidikan dan layanan kesehatan ke seluruh pelosok Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah tidak hanya mempercepat akses tetapi juga meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto menekankan bahwa pengembangan teknologi harus selalu diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM yang memadai. Pemerintah tidak ingin Indonesia hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pengembang.
Oleh karena itu, perhatian besar akan diberikan pada sektor pendidikan tinggi dan penelitian, dengan harapan Indonesia mampu mencetak inovator-inovator yang dapat memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa. Pemerintah akan mendorong kolaborasi antara universitas, lembaga penelitian, dan industri dalam pengembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan nasional.
Dalam mendukung program pembangunan SDM, kesehatan, dan pendidikan, pemerintah juga akan memperkuat peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Program-program yang mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial akan mendapat perhatian serius.
Pemerintahan Prabowo-Gibran melihat peran perempuan sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan SDM. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan yang memberdayakan perempuan, seperti dukungan terhadap wirausaha perempuan dan akses kesehatan bagi ibu dan anak, akan menjadi prioritas.
Program Asta Cita yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran bertujuan untuk menciptakan SDM unggul dan mandiri melalui pendidikan, kesehatan, dan teknologi yang berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur pendidikan, program makan bergizi gratis, serta penguatan layanan kesehatan merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan kompeten di era modern. Program-program ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan global.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto percaya bahwa investasi pada SDM merupakan investasi jangka panjang yang tidak bisa ditunda. Pemerintahannya berkomitmen untuk meletakkan fondasi yang kokoh bagi pengembangan SDM unggul, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Pemanfaatan teknologi sebagai instrumen untuk mempercepat pembangunan SDM juga menjadi prioritas penting. Dengan kombinasi strategi yang terarah ini, Prabowo-Gibran optimis bahwa Indonesia akan mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global dan membawa bangsa ini menuju kemajuan yang lebih besar.
*) Peneliti Kebijakan Publik dan Politik – Pusat Studi Politik Rakyat (PSPR)
Post Comment