Peran Strategis Pemuda dalam Mewujudkan Pilkada Damai
Peran Strategis Pemuda dalam Mewujudkan Pilkada Damai
Oleh: Syarif Muhammad Taufiq
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam proses ini, pemuda memiliki peran strategis yang tidak boleh diabaikan. Sebagai agen perubahan dan generasi penerus bangsa, keterlibatan aktif pemuda dalam mengawal Pilkada damai menjadi sangat vital. Mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan suasana kondusif, menjauhkan konflik, dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, pemuda Indonesia semakin memiliki akses yang luas terhadap berbagai informasi dan pengetahuan. Hal ini menjadikan mereka sebagai garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mengatasi berbagai isu yang dapat mengganggu jalannya Pilkada. Dengan semangat dan idealisme yang tinggi, pemuda dapat berperan sebagai pengawas yang kritis, melaporkan adanya kecurangan, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Pilkada yang jujur dan adil.
Pada era digital saat ini, perkembangan teknologi juga semakin pesat, di mana banyak generasi muda juga turut serta dalam dunia politik melalui media sosial. Media sosial memungkinkan mereka untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan menyuarakan pendapat mengenai isu-isu politik. Oleh sebab itu, generasi muda bisa dikatakan menjadi aktor utama dalam politik di dunia maya. Bentuk partisipasi yang mereka lakukan akan menentukan bagaimana demokrasi berjalan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam menegakkan demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab melalui narasi Pilkada Damai 2024. Keterlibatan generasi muda diharapkan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membangun kesadaran akan isu-isu strategis yang mempengaruhi masa depan negara. Dengan kapasitas intelektualnya, para generasi muda diharapkan menjadi garda terdepan dalam menangkal isu-isu seperti polarisasi politik dan penyebaran informasi palsu (hoaks) yang rawan terjadi di dunia digital.
Tidak hanya itu, pemuda (generasi muda) juga memiliki kemampuan untuk memobilisasi komunitas dan menciptakan gerakan-gerakan positif yang mendukung Pilkada damai. Melalui berbagai platform media sosial, mereka dapat menyebarkan pesan-pesan perdamaian, melawan hoaks dan provokasi, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan damai dalam Pilkada. Dengan demikian, kontribusi pemuda tidak hanya sebatas pengawasan, tetapi juga dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kedamaian selama proses Pilkada berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, berbagai organisasi pemuda lintas agama di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung menandatangani deklarasi bersama mengenai Pilkada Damai 2024. Acara dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi vertikal, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), organisasi pemuda lintas agama, serta KPU dan Bawaslu setempat. Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan keseriusan dan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban selama proses Pilkada 2024.
Deklarasi ini merupakan simbol komitmen dari Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma Indonesia, dan Forum Pemuda Lintas Agama. Penandatanganan ini dilaksanakan pada pembukaan Musyawarah Komisariat Cabang Pemuda Katolik Kabupaten Pringsewu di Kampung BW, Pringsewu.
Deklarasi Pilkada Damai 2024 memuat enam poin utama. Pertama, deklarasi ini mengajak masyarakat untuk mewujudkan Pilkada yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, serta Jujur dan Adil, demi menjaga integritas bangsa. Kedua, ada ajakan untuk memastikan Pilkada berjalan dengan aman, tertib, dan damai. Ketiga, deklarasi tersebut menekankan penolakan terhadap hoaks, politik uang, dan kampanye hitam yang dapat merusak proses demokrasi.
Poin keempat dari deklarasi ini adalah dukungan penuh terhadap pelaksanaan dan pengawasan Pilkada 2024 oleh Bawaslu dan KPU. Kelima, para pemuda mengajak masyarakat untuk menjaga persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama serta memperkokoh keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman. Terakhir, masyarakat diajak untuk menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab dalam Pilkada 2024.
Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Lampung, Falentinus Andi, berharap agar kerja sama antarorganisasi pemuda keagamaan di Kabupaten Pringsewu dapat terus berjalan dengan baik. Dia menekankan pentingnya peran pemuda sebagai pelopor dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, rukun, dan damai.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu, Ibnu Harjianto, menyatakan bahwa pemerintah daerah mendukung setiap upaya elemen masyarakat yang bertujuan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pringsewu, termasuk inisiatif yang dilakukan oleh Pemuda Katolik. Ibnu menekankan bahwa peran pemuda sangat penting dalam berjalannya negara dan pemerintahan, di mana semangat dan kreativitas pemuda mampu mempererat persatuan bangsa. Kebhinekaan, menurutnya, adalah kekuatan untuk membangun bangsa.
Generasi muda dapat berperan sebagai agen perubahan untuk meningkatkan partisipasi politik di kalangan teman-teman sebaya. Mereka dapat menyelenggarakan kampanye pendidikan politik, diskusi publik, atau kegiatan sosial yang mengajak generasi muda lainnya untuk ikut serta dalam proses politik. Dengan meningkatkan kesadaran dan melibatkan lebih banyak generasi muda, mereka dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam sistem politik.
)* Anggota Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu Lampung
Post Comment