Prabowo Puji Prestasi Jokowi: Inflasi Terkendali, Ekonomi Bangkit Pasca Pandemi

Prabowo Puji Prestasi Jokowi: Inflasi Terkendali, Ekonomi Bangkit Pasca Pandemi

Jakarta – Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, mengapresiasi capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo, khususnya dalam menjaga perekonomian nasional tetap stabil di tengah dinamika global yang sangat tinggi.

“Ekonomi kita cukup baik, dan saya merasa sedih ketika kita memiliki kebiasaan menjelek-jelekkan pemimpin, mencari kesalahan. Bagaimanapun, prestasi pemerintahan yang dipimpin oleh Pak Jokowi ini sangat mengagumkan,” tegasnya.

Prabowo menjelaskan bahwa banyak negara lain yang tidak mampu mencapai prestasi yang sama, bahkan jarang ada presiden yang bisa menjaga inflasi tetap di angka 2,5%.

“Banyak negara lain yang tidak mampu mencapai hal yang sama. Di mana ada presiden yang mampu menjaga inflasi di angka 2,5%? Jika kita melihat sejarah 30-40 tahun ke belakang, sangat sedikit negara yang berhasil mempertahankan inflasi serendah itu,” lanjut Prabowo.

Prabowo juga menegaskan bahwa capaian tersebut tidak datang begitu saja.

“Ini bukan prestasi yang jatuh dari langit, kita baru saja pulih dari pandemi COVID-19. Saat saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin dunia, mereka mengakui, bahkan terkejut, melihat bagaimana Indonesia bisa pulih dengan cepat dan baik dari pandemi ini,” tutupnya.

Dalam sambutan pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024), Presiden Jokowi membeberkan alokasi dana pemerintah untuk merespons tingginya dinamika global, yang membuat Indonesia bertahan dalam mencegah inflasi.

Selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, tingkat inflasi berhasil dijaga di rentang 2-3%, meskipun beberapa negara lain mengalami inflasi hingga 200%. Selain itu, angka kemiskinan ekstrem juga berhasil diturunkan, dari 6,1% menjadi hanya 0,8% pada tahun 2024.

Presiden Jokowi menjelaskan berbagai langkah perlindungan bagi masyarakat ekonomi lemah telah dilakukan. Selama sepuluh tahun terakhir, anggaran untuk Kartu Indonesia Sehat telah menghabiskan Rp362 triliun.

“Dana tersebut digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta JKN setiap tahunnya, dari bayi hingga lansia,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya saat pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024).

Presiden Jokowi juga menyampaikan, anggaran Rp113 triliun yang dialokasikan untuk Kartu Indonesia Pintar selama satu dekade, telah memberikan manfaat bagi lebih dari 20 juta siswa setiap tahun, mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat telah digunakan untuk melayani kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN setiap tahunnya.

Dan, Rp225 triliun yang dialokasikan untuk Program Keluarga Harapan selama sepuluh tahun terakhir telah membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Di sisi lain, dukungan sebesar Rp60,3 triliun dari program prakerja selama lima tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia, tambahnya.

“Selain itu, penurunan angka stunting juga menunjukkan kemajuan, dari 37,2% menjadi 21,5% pada tahun 2023, serta tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 5,7% menjadi 4,8% pada tahun 2024,” pungkasnya.

””

Post Comment