Presiden Prabowo Perkuat Kolaborasi Dorong Pemerataan Ekonomi Demi Kesejahteraan Rakyat

Presiden Prabowo Perkuat Kolaborasi Dorong Pemerataan Ekonomi Demi Kesejahteraan Rakyat

Jakarta – Sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah pusat, dan pemerintah daerah semakin diperkuat untuk memastikan ekonomi Indonesia yang lebih merata dan inklusif.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa BUMN akan terus berperan sebagai penyeimbang ekonomi nasional, sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemerataan ekonomi.

“Saya akan bertemu dengan para direktur utama (dirut) BUMN beberapa minggu ke depan untuk memastikan agar program yang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto tidak hanya sebatas statistik dan angka, tetapi juga terjadi pemerataan. Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi jika pemerataan tidak tercapai,” ujar Erick Thohir di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta.

Erick menjelaskan bahwa BUMN akan terus melanjutkan program ekonomi kerakyatan yang telah berjalan selama lima tahun terakhir. Meskipun pasar semakin terbuka, BUMN tetap dapat bersaing secara kompetitif sambil melindungi ekonomi masyarakat. Salah satu contoh konkret adalah peran bank-bank BUMN yang masih memprioritaskan pembiayaan bagi usaha kecil, menengah, dan ultramikro.

“Bank Himbara misalnya, 92 persen kreditnya diberikan untuk usaha kecil, menengah, dan ultramikro. Program Mekaar yang memiliki 21,2 juta nasabah juga menjadi pilar penting dalam mengembangkan ekonomi desa,” kata Erick.

Ke depan, Erick menyiapkan berbagai terobosan untuk mendongkrak kinerja dan kontribusi BUMN dalam mendukung pembangunan nasional. Ia juga menyebutkan bahwa target dividen BUMN untuk tahun 2025 yang sebesar Rp 90 triliun siap dicapai.

“Ini adalah harapan besar dari pemerintah dan masyarakat, bahwa BUMN tidak hanya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan dividen,” pungkas Erick.

Sementara itu, Dewan Pakar Geopolitik dan Geostrategis BPIP RI, Prof. Dr. Ermaya Suradinata menilai bahwa pendekatan dari desa ke pusat memungkinkan masyarakat lokal berperan aktif sebagai agen perubahan, sehingga ekonomi yang tumbuh berasal dari kekuatan lokal. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi lokal dan mempercepat pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, sekaligus membuktikan keberhasilan program pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui BUMN.

“Pembangunan dari desa berpotensi besar dalam memberantas kemiskinan struktural yang membelenggu masyarakat pedesaan. Strategi ini dapat menekan ketimpangan ekonomi yang terjadi selama ini akibat ketergantungan pada perkotaan,” ucapnya.

Post Comment