Program AMANAH Bawa Visi Transformasi Gerakkan Ekonomi Pemuda
Program AMANAH Bawa Visi Transformasi Gerakkan Ekonomi Pemuda
ACEH – Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH), sebuah inisiatif yang telah menerobos batas konvensional pembangunan ekonomi di Aceh, terus membawa visi transformasional dalam menggerakkan ekonomi pemuda. Melalui wawancara eksklusif dengan Pancasila TV, Almer Hafis, seorang pengusaha muda Aceh, mengungkapkan bagaimana AMANAH telah menjadi katalis dalam menumbuhkan potensi ekonomi daerah melalui pemberdayaan pemuda.
“Program AMANAH telah memulai perjalanannya di Aceh dengan mendatangkan sumber daya dan keahlian yang tidak hanya meningkatkan keterampilan tetapi juga memperluas wawasan para pemuda di sini,” ungkap Almer Hafis.
Program ini tidak sekadar menyediakan pelatihan, tetapi juga membangun infrastruktur seperti Gedung AMANAH yang akan menjadi pusat kegiatan dan pembinaan kapasitas untuk anak muda.
Almer pun mengakui selama satu tahun keberadaannya, AMANAH telah membedakan dirinya dari inisiatif pemerintah sebelumnya dengan menargetkan secara spesifik kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pemuda Aceh.
“Saat ini sudah cukup tepat sasaran ya. Bahkan saya ikut surprise melihat tim kerja AMANAH yang membawa program-programnya ke Aceh itu memang sudah lumayan top level. Untuk mengembangkannya memang Aceh itukan luas ya tidak hanya 1 Kota di dalam 1 Provinsi, ada 23 Kab/Kota yang Tingkat SDM nya berbeda-beda,” imbuhnya.
Salah satu fokus utama AMANAH adalah mengembangkan jiwa kewirausahaan dan mandiri di kalangan pemuda. Program ini diarahkan untuk melahirkan pemimpin bisnis baru yang dapat berkontribusi pada ekonomi Aceh dan Indonesia lebih luas.
“Memang secara mindset, cara pola pikir cara pengelolaannya masih belum merata, otomatis akan sulit untuk berkembang. Sehingga cluster-cluster AMANAH di daerah ini sebisa mungkin akan menjadi 1 solusi untuk kita mempercepat ekonomi di seluruh Aceh,” ucap Almer.
Almer mengakui bahwa meski AMANAH telah membawa banyak perubahan positif, masih ada ruang untuk perbaikan.
“Hal-hal detail seperti manajemen coaching penting karena tidak semua UMKM kita memiliki manajemen yang baik. Kita harapkan dengan program AMANAH ini bisa lebih fleksibel programnya,” katanya.
AMANAH juga dianggap telah mengidentifikasi dan berusaha mengatasi kekurangan tersebut dengan membawa program-programnya ke daerah yang lebih luas di Aceh. Salah satu inisiatif yang disoroti adalah pengembangan industri kreatif dan UMKM yang mendapat dukungan melalui fasilitas produksi dan pembinaan bisnis.
Lebih lanjut, Almer menyarankan bahwa untuk memperkuat efek dari program seperti AMANAH, perlu ada pendekatan yang lebih terpadu dan holistik.
“Coaching saya lihat juga yang didatangkan sangat kompeten sehingga teman-teman ini bisa diskusi one on one dan menyerap apa yang diberikan oleh coach. Bisa diberikan pelatihan untuk sebuah kelompok yang lebih besar, mungkin akan butuh effort yang lebih untuk dikembangkan,” tegasnya.
Almer menegaskan harapannya bahwa AMANAH akan terus beradaptasi dan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan pemuda Aceh.
“Tidak hanya coaching tentang produk, maupun industrinya, tetapi juga coaching tentang self improvement ini juga sangat penting. Bagaimana teman-teman bisa secara entrepreneur mereka bisa mempersiapkan sebagai calon entrepreneur bisa menjalani mindset seorang entrepreneur, bagaimana membuka wawasannya, bagaimana tingkah laku kita ketika bertemu dengan client dan juga bertemu investor mempersiapkan dirinya sebagai seorang entrepreneur,” tambah Almer.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, Program AMANAH berada di jalur yang benar untuk membawa visi transformasi dan mendorong pemuda Aceh dalam menggerakkan roda ekonomi daerah menuju masa depan yang lebih cerah dan mandiri.
*
Post Comment