Program AMANAH Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh
Program AMANAH Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh
Oleh: Teuku Rahman
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu menyukseskan kegiatan ekspor pada produk lokal unggulan wilayah berjuluk Serambi Mekkah tersebut dengan pengembangan kreativitas para pemuda di sana.
Keberadaan program AMANAH inisiasi Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) tersebut jelas membawa dampak yang sungguh sangat luar biasa bagi perekonomian Aceh, terlebih bagi peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) muda, utamanya pada hal kreativitas pemuda setempat.
Sehingga ketika kreativitas dari para pemuda itu mampu terasah dengan optimal, maka mereka bisa membuat atau menciptakan pengolahan produk lokal unggulan Aceh dengan beragam sehingga akan mendatangkan daya tukar atau harga yang tinggi untuk semakin menunjang kegiatan ekspor produk lokal daerahnya. Seluruhnya dapat terlaksana dengan semakin optimal berkat dukungan BIN melalui realisasi Program AMANAH.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong supaya para anak muda termasuk juga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh agar semakin berfokus pada pengembangan berbagai produk lokal agar dapat menembus pasar ekspor.
Menurut Analis Perdagangan Madya, Direktorat Jenderal Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kemendag Hadimi Hasyim bahwa saat ini potensi akan kegiatan ekspor melalui berbagai macam produk lokal UMKM di Aceh sangatlah banyak, tinggal bagaimana para pelaku usaha dan para pemuda bisa memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut.
Karena sejatinya ketersediaan produk banyak, sehingga ke depan para anak muda dan pelaku usaha itu berfokus dalam pengelolaan atau pengembangan produk tersebut, misalnya nilam, maka jangan hanya berhenti pada nilam saja, melainkan juga harus menghasilkan produk jadi lainnya.
Terlebih, sebenarnya untuk bisa menjadi pelaku usaha eksportir kini juga tidak sulir, semuanya tergantung dari adanya kemauan dan keinginan masing-masing pihak saja karena pemerintah jelas memberikan dukungan penuh supaya produk UMKM lokal bisa tembus ke pasar ekspor.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan juga telah menjalin kerja sama degan berbagai lembaga dan asosiasi terkait lainnya di seluruh Indonesia untuk mengumpulkan berbagai produk berkualitas dan layak ekspor.
Bukan hanya Pemerintah RI, namun BIN juga menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung penuh peningkatan ekonomi Aceh, yakni dengan realisasi Program AMANAH yang di dalamnya mampu menyukseskan kegiatan ekspor dari produk lokal unggulan Negeri Rencong itu.
Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus pakar nilam Aceh, Dr. Syaifullah Muhammad mengungkapkan bahwa program inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan tersebut bersama dengan Atsiri Research Center (ARC) terus berkolaborasi secara langsung dalam memberdayakan para anak muda setempat.
Fokus utama dalam pemberdayaan itu yakni pada pengolahan produk lokal unggulan yang mampu mendatangkan banyak kebermanfaatan bagi masyarakat secara luas, sehingga nantinya produk tadi bisa laku di pasaran bahkan berdampak pula pada perekonomian pemuda Aceh.
Dalam hal itu, Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil melakukan proses inovasi mulai dari hulu hingga ke hilir pada produk lokal berupa nilam Aceh melalui ARC berdasarkan dengan seperti apa kebutuhan dari masyarakat, khususnya petani nilam.
Untuk informasi, bahwa Aceh sendiri merupakan salah satu penghasil minyak nilam dengan kualitas terbaik di dunia. Luas lahan nilam di Negeri Rencong itu mencapai hingga 1.212 hektare dengan 871 hektare diantaranya merupakan luas areal nilam yang telah berhasil panen.
Kesuksesan akan kegiatan ekspor dari suatu wilayah juga sangat bergantung dari bagaimana kualitas sumber daya manusia (SDM) muda yang berada pada lokasi tersebut. Maka, dalam hal ini, menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPW Aceh Agung Jadi Prakoso bahwa pembangunan Gedung AMANAH bertujuan sebagai wadah pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM Aceh.
Bukan hanya pada satu bidang saja, melainkan dalam Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu, para pemuda tersebut akan mendapatkan banyak sekali binaan pada berbagai bidang sekaligus seperti diantaranya adalah bidang kreatif, riset dan teknologi, kewirausahaan, indystri kreatif, pendidikan, literasi, budaya dan bahasa.
Bagaimana kualitas dari pembangunan Gedung AMANAH itu juga mendapatkan perhatian yang sangat serius, sebagaimana Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Diana Kusumastuti yang menyampaikan bahwa pihak kontraktor gedung perlu menambah jumlah pekerja mereka hingga sebanyak 200 orang lagi.
Hal tersebut supaya target waktu penyelesaian proyek bisa terkejar dengan baik, yang mana di sisi lain juga tetap memperhatikan seperti apa spek dan teknis pembangunan proyek, sehingga kekokohan dan kehandalan bangunan bisa teruji serta berfungsi sesuai kebutuhan.
Dengan seluruh keseriusan BIN tersebut dalam membangun Gedung AMANAH, menjadikannya salah satu penyebab kesuksesan akan meningkatkan kegiatan ekspor dari produk lokal unggulan Aceh dengan memanfaatkan kreativitas para pemuda setempat.
*) Mahasiswa Aceh tinggal di Semarang
Post Comment