Proyek Rempang Tingkatkan Investasi dan Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Proyek Rempang Tingkatkan Investasi dan Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Oleh: Andika Pratama

Proyek Rempang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional mempunyai banyak manfaat. Selain meningkatkan Investasi di Indonesia, juga berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya proyek ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah untuk membawa keuntungan bagi masyarakat salah satunya di bidang peningkatan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp. 381 Triliun, Rempang Eco-City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang. Bahkan saat masa pembangunan sekalipun, diperkirakan ekonomi masyarakat dapat ikut terangkat dengan kegiatan ekonomi mikro kecil dan menengah.

Pengembangan yang dilakukan tentu saja akan terus mengedepankan kearifan lokal. Sehingga bukan hanya daerahnya yang akan maju, melainkan masyarakat juga akan juga investasi di Kawasan yang berpotensi, menyebabkan stagnasi ekonomi wilayah tersebut.

Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi asing di kawasan BP Batam meningkat sebesar 48,5 persen atau Rp11,2 Triliun dengan jumlah proyek 1.738 sepanjang tahun 2022. Selain itu, BKPM juga mencatat adanya peningkatan volume perdagangan yang cukup signifikan di mana kegiatan perdagangan (utamanya ekspor) di kawasan BP Batam mengalami surplus hingga 79 persen.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mengatakan capaian yang ditorehkan BP Batam tersebut mencerminkan bahwa iklim investasi di tanah air masih cukup menggairahkan. Menurutnya sebagai mitra kerja BP Batam tentu saja mengapresiasi capaian yang berhasil dilakukan mereka. Nilai investasi yang meningkat serta perdagangan yang mengalami surplus di tengah badai ketidakpastian ekonomi global pasca pandemi covid-19 bukanlah perkara mudah.

Bendahara Megawati Institute itu juga menyambut positif langkah BP Batam yang melakukan pengembangan kawasan secara terintegrasi guna meningkatkan volume ekspor ke depan dengan membangun sejumlah infrastruktur jalan baik arteri maupun flyover serta melakukan revitalisasi Bandara dan Pelabuhan. Hal tersebut merupakan aksi konkret dalam menggenjot perekonomian nasional. Sebab infrastruktur yang memadai dan terintegrasi akan menjadi jadi kunci keberhasilan perekonomian.

Selain itu, Darmadi mengatakan, bakal ada banyak efek positif ketika aktivitas perdagangan dan investasi meningkat di kawasan BP Batam nantinya. hal itu akan berdampak positif terhadap masyarakat sekitar nantinya. Dengan adanya pembangunan infrastruktur tentu saja bisa menyerap tenaga kerja misalnya, kegiatan ekonomi masyarakat sekitar juga akan ikut terdongkrak.

Menurutnya, Batam sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia Barat yang berada di jalur strategis perdagangan global (selat Malaka) perlu mempercantik diri guna mengerek modal asing masuk ke Indonesia. Sehingga pihaknya mendukung penuh upaya yang dilakukan BP Batam yang tengah mengembangkan kawasan melalui pembangunan sejumlah infrastruktur jalan, merevitalisasi bandara hingga pelabuhan.

Dengan meningkatkan investasi akibat adanya Proyek Rempang tentu juga akan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Kepala BP Batam Muhammad Rudi, mengatakan tenaga kerja yang akan dipekerjakan di Proyek Rempang diprioritaskan untuk seluruh generasi muda di Pulau Rempang. Investasi ini akan membutuhkan tenaga kerja 30 ribu orang dari berbagai macam tingkat. Sehingga Pemerintah Daerah terus berupaya menyiapkan SDM di Pulau Rempang,

Dukungan terus mengalir kepada proyek Rempang ini. Salah satunya Akademisi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Adi Adiyanto yang mengatakan mendukung investasi yang masuk ke Indonesia termasuk di Pulau Rempang, sebab hal itu sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya kesejahteraan masyarakat.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini menuturkan, nilai investasi yang disebut oleh Menteri Bahlil Lahadalia sebesar Rp 174 triliun bukanlah menjadi poin utamanya, tetapi bagaimana pemerintah benar-benar menjadikan investasi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Pulau Rempang dan sekitarnya dalam penyerapan tenaga kerja. Lewat investasi dengan nilai yang cukup besar itu mampu mendukung ekonomi rakyat lewat lapangan pekerjaan, dimana pemerintah memprioritaskan para pekerja dari masyarakat Pulau Rempang dan sekitarnya.

Selain itu, pengembangan Kawasan Rempang Eco-City juga akan meningkatkan kesehatan ekologis dan sosial jangka panjang. Apalagi hal ini akan ditunjang dengan kawasan pariwisata yang akan dikembangkan lebih optimal, sehingga wilayah ini tidak akan mengalami ketertinggalan. Artinya wilayah tersebut akan tetap maju tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal yang telah ada.

Di sisi lain, program dari pemerintah juga akan menciptaka legalitas atas hunian penduduk di Kawasan Rempang dan Galang. Penataan pemukiman penduduk tempatan juga akan terintegrasi dengan fasilitas serta infrastruktur yang baik. Pemerintah menawarkan banyak keuntungan atas rencana Investasi Rempang Eco-City, hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian bagi masyarakat yang tinggal di Rempang dan sekitarnya.

Penulis : Salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uhamk

Post Comment