Raih Doktor, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung Angkat Keberhasilan Operasi Aman Nusa II Tangani Covid-19

Raih Doktor, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung Angkat Keberhasilan Operasi Aman Nusa II Tangani Covid-19

Bandung – Mahasiswa S3 Doktoral Administrasi Publik Universitas Padjadjaran, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung, baru saja merampungkan prosesi promosi gelar doktor dengan disertasi berjudul “Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 Oleh Polrestabes Bandung”. Promosi tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Program Pascasarjana FISIP Unpad, Bandung, Jawa Barat (04/04). Dalam disertasinya, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung menganalisis faktor-faktor penentu efektivitas kebijakan penanggulangan Covid-19, khususnya dalam kerangka Operasi Aman Nusa II.

Operasi Aman Nusa II, yang digelar oleh Polrestabes Bandung, merupakan inisiatif penting dalam menangani dampak pandemi Covid-19. Melalui penelitiannya, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung menyoroti perubahan kebijakan yang menambah program vaksinasi pada tahun 2021.

“Efektivitas operasi terlihat dari sebaran vaksinasi, penahanan penyebaran varian Delta, partisipasi masyarakat, dan penurunan kurva penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Kombes Pol Yade Setiawan Ujung memiliki pengalaman yang luas dalam penanganan krisis. Pada tahun 2020, ia memimpin Satgas Aman Nusa II dalam menangani dampak Covid-19 di Kota Bandung. Langkah-langkahnya termasuk merumuskan strategi penanganan, meningkatkan koordinasi antarinstansi, dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk keamanan warga Bandung.

Dalam disertasinya, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung mengevaluasi kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung. Penelitian ini menggali faktor-faktor penentu efektivitas kebijakan dan mengembangkan teori evaluasi untuk mendukung analisis kebijakan penanggulangan pandemi.

“Adapun temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Operasi Aman Nusa II disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan dengan penambahan program vaksinasi yang diprioritaskan oleh Polrestabes Bandung pada tahun 2021. Langkah ini memperkuat upaya penanganan Covid-19 dan berkontribusi pada penurunan kurva penyebaran virus,” jelas Kombes Pol Yade Setiawan Ujung.

Evaluasi efektivitas operasi dilakukan melalui beberapa indikator, termasuk sebaran vaksinasi, kemampuan menahan penyebaran Covid-19 varian Delta, partisipasi masyarakat, dan melandainya kurva penyebaran Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Operasi Aman Nusa II berhasil mencapai tujuan-tujuannya dengan baik.

“Penelitian ini juga merekomendasikan pengembangan model evaluasi kebijakan publik yang dapat menganalisis program atau kebijakan yang kompleks. Model CIPP+U (Context, Input, Process, Product, dan Utilization-focused Evaluation) yang diajukan dalam penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti dan praktisi kebijakan dalam melakukan evaluasi kebijakan penanganan Covid-19,” jelas Kombes Pol Yade Setiawan Ujung kembali.

Adapun anggota promotor, Dr. Drs. Asep Sumaryana, M.Si., dalam sidang tersebut mengatakan evaluasi Operasi Aman Nusa II penting untuk diangkat.

“Karena Operasi Aman Nusa II merupakan hal yang pertama kali dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19 yang pertama kali terjadi di dunia. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi referensi dalam penangnan bencana non alam seperti pandemi Covid-19,” tutur Dr.Drs. Asep.

Temuan dari penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan kebijakan penanganan pandemi di masa mendatang.

Promosi doktor Kombes Pol Yade Setiawan Ujung, dengan disertasi berjudul “Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 Oleh Polrestabes Bandung” telah berlangsung diketuai oleh Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, dengan sekretaris sidang Dr. Ramadhan Pancasilawan, M.Si., dan Prof. Muradi, S.S., M.Si., M.Sc., Ph.D., selaku ketua promotor dan berhasil dengan predikat nilai Cumlaude.

Momen ini menjadi tonggak penting dalam karir dan kontribusi akademisnya. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman terhadap kebijakan penanganan pandemi Covid-19 dan pengembangan model evaluasi kebijakan publik.

*)

Post Comment