Rayakan Waisak, Komunitas Masyarakat Gaungkan Toleransi dan Harmoni dalam Keberagaman

Rayakan Waisak, Komunitas Masyarakat Gaungkan Toleransi dan Harmoni dalam Keberagaman

Oleh: Linda Permata

Komunitas masyarakat terus menggaungkan nilai-nilai toleransi dan harmoni dalam keberagaman hidup di Indonesia, khususnya tatkala merayakan perayaan Hari Waisak 2024.

Dalam perayaan Waisak tahun ini, beberapa dari komunitas dan elemen masyarakat telah mempersiapkan diri untuk menyambut hari besar tersebut, yang mana puncak perayaannya yakni pada 18 Mei hingga 24 Mei 2024 tepat pada saat bulan purnama bersinar.

Pada perayaan Waisak, seluruh elemen yang juga terdiri dari beberapa komunitas masyarakat, tidak henti-hentinya untuk menggaungkan toleransi dan juga harmoni dalam bingkai keberagaman.
Pasalnya, keberagaman sendiri sudah menjadi hakikat yang sifatnya niscaya di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, bahkan sudah sejak dulu sebelum bangsa ini meraih kemerdekaannya, seluruh masyarakatnya hidup dalam perbedaan yang sangat tinggi latar belakangnya antar satu dengan yang lain.
Salah satu elemen masyarakat yang turut mempersiapkan diri dalam menyambut Hari Waisak adalah InJourney. Terkait dengan bagaimana persiapan menyambut hari besar itu, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Wartono mengatakan bahwa perayaan Tri Suci Waisak di kawasan Candi Borobudur pada tanggal 18 hingga 24 Mei mendatang tidak hanya sekedar menjadi perayaan akan ritual keagamaan saja.
Jauh lebih daripada hanya sekedar perayaan ritual keamaan, melainkan Waisak pada tahun ini juga berkaitan dengan upaya untuk merajut semangat toleransi dan harmoni dalam keberagaman masyarakat.
Tentunya, untuk mewujudkan adanya semangat toleransi serta harmoni dalam bingkai keberagaman tersebut juga harus terjadi kolaborasi antar lintas sektor, sehingga dengan demikian seluruh pihak tersebut mampu bersama-sama mengangkat berbagai nilai universal dari Candi Borobudur sebagai pusat spiritual holistik yang mendunia.
Perayaan Waisak 2568 BE kali ini juga terus mendapatkan dukungan penuh dari banyak pihak seperti pemerintah pusat melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), kemudian juga jajaran aparat keamanan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Badan Intelijen Negara (BIN). Tidak cukup sampai di sana, namun pihak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat juga unsur masyarakat turut memberikan dukungan penuh mereka.
Sehingga dengan banyaknya dukungan lintas sektor tersebut, merupakan sebuah momentum terbaik untuk terus memperkuat bagaimana posisi dari Candi Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Sebagai informasi, bahwa perayaan Waisak kali ini mengangkat tema yakni Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia. Dalam perayaan tersebut akan banyak penampilan dari serangkaian acara sakral dan juga budaya yang mampu mencerminkan kekayaan spiritual serta keindahan budaya di Tanah Air berbasis pada kearifan lokal.
Selaku salah satu pihak pelopor dalam pengembangan pariwisata spiritual, maka komunitas masyarakat terus memastikan bagaimana kesiapan akan seluruh infrastruktur dan juga fasilitas pendukung lainnya demi menyambut ribuan umat Buddha dan para pengunjung yang antusias.
Adanya kolaborasi secara aktif dari berbagai macam pihak secara lintas sektor seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), organisasi keagamaan serta masyarakat terus menjadi fokus utama yang penting dalam memastikan keberlangsungan perayaan Waisak yang ke depannya juga mampu berdampak secara positif bagi ekonomi lokal.
Seluruh rangkaian acara yang terselenggara di Candi Borobudur dalam momentum perayaan Waisak tersebut bertujuan untuk merayakan adanya kebersamaan lintas agama dan juga budaya serta mampu menghadirkan pengalaman spiritual mendalam bagi ribuan umat Buddha.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), K.H. Zainut Tauhid Sa’adi mengajak kepada seluruh umat Buddha untuk terus menjunjung tinggi sikap toleransi, baik dalam internal maupun antarumat beragama di seluruh Tanah Air.
Karena dengan adanya sikap toleransi tersebut, menjadi hal yang sangat penting mengingat sejatinya bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang sangat majemuk dengan banyak sekali keberagaman suku, agama, ras, budaya dan sebagainya.
Oleh karenanya, sebagai sebuah negara yang sangat majemuk, maka seluruh masyarakat serta umat beragama di Indonesia memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama, yakni menjunjung tinggi rasa saling toleransi demi terus menjaga perdamaian serta keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.
Toleransi sendiri merupakan sebuah sikap terbuka untuk bisa menerima, kemudian juga saling mendengarkan pendapat orang lain meski saling berbeda. Adanya rasa toleransi sebenarnya tidak akan pernah merusak keyakinan, karena hal tersebut berkaitan dengan upaya untuk saling menghormati orang lain.
Umat Buddha juga hendaknya mampu turut serta berperan aktif untuk saling memberikan kontribusi positif, termasuk juga terus memberikan dukungan penuh pada berbagai program pemerintah demi berjalannya stabilitas negara.
Merayakan Hari Waisak pada tahun 2024 ini, seluruh elemen dari berbagai sektor termasuk komunitas masyarakat sama-sama saling menggaungkan rasa toleransi dan harmoni dalam kehidupan keberagaman di Indonesia.

*) Pengamat Sosial Budaya Lembaga Gala Indomedia

Post Comment