Seluruh Pihak Wajib Berpartisipasi Sukseskan Pemilu 2024

Seluruh Pihak Wajib Berpartisipasi Sukseskan Pemilu 2024

Oleh : Vania Salsabila Pratama

Pemilu 2024 dilaksanakan beberapa bulan lagi dan seluruh pihak berpartisipasi aktif untuk mensukseskan Pemilu. Masyarakat memilih caleg (Calon anggota legislatif) dan capres (calon presiden) demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Pemilihan umum (Pemilu) adalah ajang di mana rakyat memilih sendiri presidennya, juga anggota legislatif. Pemilu berlangsung dengan meriah. Terlebih ketika rakyat bisa mencoblos gambar calon presiden (capres) sendiri, setelah pada Orde Baru hanya bisa memilih partai, sementara presidennya tidak pernah berganti.

Sosialisasi Pemilu terus dilakukan oleh KPU. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan senam massal. Lebih dari 100 orang ikuti senam massal jingle Pemilu yang digagas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tengahtani Kabupaten Cirebon di halaman Kantor Kuwu Desa Dawuan kecamatan setempat, Senin 14 Agustus 2023 sore.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis jingle untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjudul “Memilih untuk Indonesia” yang dinyanyikan grup band Cokelat. Jingle tersebut, juga diciptakan oleh vokalis band Cokelat bernama Kikan Namara.
Agenda senam massal Jingle Pemilu yang dilakukan secara serentak di seluruh Kabupaten Cirebon pada Senin pukul 16.00 WIB hingga selesai tersebut, bertujuan untuk mensosialisasikan Pemilu 2024.
Ketua PPK Tengahtani, Kabupaten Cirebon, Fatwa Tajudin menyatakan bahwa kegiatan ini dikhususkan untuk penyelenggara guna mensosialisasikan Pemilu 2024. Pada acara tersebut, antusias warga yang ikut senam cukup tinggi.
Diakui Fatwa, pihaknya ingin tingkat partisipasi pemilih meningkat. Meski, diwilayahnya sendiri saat Pemilu sebelumnya termasuk tinggi angka partisipasi di Kabupaten Cirebon. Persiapan demi persiapan terus dilakukan agar Pemilu 2024 berhasil. Ke depan, Fatwa menambahkan, sosialisasi Pemilu akan kembali digelorakan pada acara Jalan Sehat di kecamatan setempat pada Sabtu 19 Agustus 2023.
Dalam artian, KPU mulai melakukan sosialisasi Pemilu ke tengah masyarakat. Cara untuk sosialisasi tidak berupa seminar atau kegiatan lain yang bersifat formal. Namun sosialisasi Pemilu diadakan dengan senam bersama, menyanyikan jingle Pemilu, dan cara-cara informal lain.
Diharapkan dengan sosialisasi Pemilu secara informal akan lebih diminati masyarakat. Setelah mengikuti sosialisasi maka mereka akan tahu kapan tanggal pemilihan umum dilakukan, kapan masa kampanye, masa tenang, pengumuman hasil Pemilu, dan lain-lain. Masyarakat akan memilih saat Pemilu karena mereka sudah mengetahui tanggalnya jauh-jauh hari.
Partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 harus ditingkatkan karena menjadi salah satu cara agar program ini berhasil. Ketika seluruh WNI (yang berusia 17 tahun ke atas) memberikan suara maka dijamin Pemilu akan sukses. Mereka tidak akan melakukan golput (golongan putih) alias tidak mencoblos saat Pemilu, karena paham bahwa golput akan merusak masa depan mereka sendiri.
Sosialisasi Pemilu wajib dilakukan karena program ini sangat penting. Pemilu 2024 harus disukseskan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ketika partisipasi masyarakat 100% maka Pemilu akan berhasil dan memilih putra terbaik bangsa untuk jadi presiden RI.
Masyarakat membantu KPU dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) untuk mensukseskan Pemilu 2024. Mereka juga menjaga kondusivitas agar ada perdamaian saat masa kampanye sampai hari pengumuman pemenang Pemilu. Masyarakat berkolaborasi dalam mengawal Pemilu damai dan membuat program ini berhasil, karena tujuannya adalah demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Sementara itu, Presiden Jokowi memerintahkan Ketua KPU Hasyim Asya’ri untuk memberikan laporan mengenai persiapan Pemilu 2024. Beliau menyatakan beberapa poin dalam pertemuan tersebut. Pertama, Presiden mendukung penuh penyelenggaraan Pemilu dan pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak 2024. Pemilu juga sesuai jadwal yakni 14 Februari 2024.
Kedua, sejumlah menteri diperintahkan untuk mendukung KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama dalam hal anggaran dan logistik. Mereka adalah menteri luar negeri, menteri dalam negeri, menteri hukum dan HAM, menteri keuangan, dan menteri kesehatan. Juga ada dukungan dari pejabat tinggi seperti Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung.
Ketiga, Presiden meminta KPU dan jajarannya di seluruh Indonesia serta panitia Pemilu untuk menyelenggarakan Pemilu yang kualitasnya terjaga. Tak hanya jumlah pemilih yang lebih tinggi tetapi juga tingkat pendidikannya. Sementara yang keempat, KPU harus berhati-hati karena Pemilu itu politis. Jangan sampai terjadi isu-isu politis yang tidak terkendali.
Yang kelima, kampanye dilaksanakan dalam waktu sesingkat mungkin, maksimal 90 hari. Sedangkan yang terakhir, Presiden Jokowi akan mengerahkan aparat untuk mendukung kelancaran produksi dan mendistribusikan logistik saat Pemilu. Logistik juga sebaiknya produksi dalam negeri.
Masyarakat dan pihak-pihak lain seperti KPU dan Bawaslu terus berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Mereka juga menjaga kondusivitas agar Pemilu tetap damai, tanpa ada kericuhan atau serangan-serangan yang berpotensi menggagalkannya. Kolaborasi dilakukan agar mensukseskan Pemilu, karena program ini bertujuan baik, yakni untuk memilih presiden dan membuat masa depan Indonesia makin baik.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Post Comment