TNI-Polri Perkuat Pengamanan Wilayah dari KST Papua Jelang Pesta Demokrasi
TNI-Polri Perkuat Pengamanan Wilayah dari KST Papua Jelang Pesta Demokrasi
Oleh : Dionraldo H.
Jelang pesta demokrasi pemilu 2024, seluruh aparat keamanan fokus menciptakan situasi aman. Polri dari tingkat pusat hingga tingkat daerah bersatu dengan semua komponen pengamanan demi mencapai keamanan dan ketertiban di masyarakat. Tentunya menjadi langkah utama TNI-Polri memperkuat keamanan wilayah Papua yang mempunyai permasalahan khusus dengan Kelompok Separatis Teroris (KST).
Pelaksanaan Pemilu 2024 harus terlaksana dengan aman, karena menentukan nasib negara Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Masyarakat harus ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban serta tidak terpengaruh oleh aksi provokasi yang dilakukan pihak KST Papua agar pemilu 2024 berjalan lancar.
Pada dasarnya kelompok KST Papua melakukan aksi teror dengan tindak kekerasan agar memunculkan rasa takut di tengah masyarakat, sehingga masyarakat Papua selalu berada di dalam pengaruhnya, namun hal itu tidak akan terjadi karena aparat keamanan selalu bertindak tegas untuk melakukan pengamanan terhadap masyarakat dan tidak akan pernah menyerah untuk mempertahankan Papua.
Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A mengatakan, kelompok separatis di Papua telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masyarakat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Menurut dia, cara kerja jaringan separatis Papua adalah melakukan teror berupa tindakan kekerasan agar memunculkan rasa takut di tengah masyarakat.
Langkah-langkah keamanan TNI-Polri dengan melibatkan patroli, pengawasan ketat dan kerjasama antara aparat keamanan dengan masyarakat untuk mencegah potensi kerusuhan dan ancaman gangguan keamanan dari KST Papua.
Tim gabungan TNI dan Polri terus melakukan berbagai upaya dengan mempersempit ruang gerak mereka di wilayah rawan Papua, Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua memang harus diberantas. Pasalnya mereka terus saja melakukan berbagai macam tindakan yang bengis dan keji untuk meneror warga sipil yang sama sekali tidak bersalah. Aparat keamanan menegaskan bahwa keselamatan manusia dan warga negara merupakan hukum tertinggi.
Anggota DPR ini menyebutkan sejumlah daerah rawan konflik di Papua berpeluang mengganggu pesta demokrasi 2024. Wilayah Korem 173/PVB yang terdiri dari Kabupaten Biak, Deiyai, Paniai, Nabire, Dogiyai, Intan Jaya, Mimika, Puncak, dan Puncak Jaya merupakan wilayah rawan konflik. Perlu antisipasi konflik menjadi hal penting dan menjadi perhatian serius jelang Pemilu 2024.
TNI dan Polri akan mengambil langkah lebih tegas terhadap kelompok separatis di Papua. Langkah itu diambil khususnya terhadap tiga kabupaten yang masuk zona merah, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak.
Kinerja yang kuat dari seluruh aparat keamanan menjadi hal utama serta dukungan dari masyarakat lah yang membuat semangat aparat keamanan untuk menangani permasalahan yang ada di wilayah Papua untuk menuntaskan dan memberantas KST Papua.
Dalam hal ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan jaminan untuk mendukung penuh upaya pengamanan di sejumlah daerah konflik di Papua. Salah satu upaya dengan memberikan bantuan alutsista guna mengamankan wilayah rawan konflik di Papua jelang Pemilu 2024.
Selain itu, aparat keamanan telah memiliki strategi untuk menangani ancaman-ancaman yang bisa terjadi di wilayah Papua. Brigjen Sri Widodo mengatakan sudah memiliki strategi guna mengantisipasi konflik saat Pemilu 2024 di daerah teritorialnya. Pihaknya tengah memperkuat hubungan kerjasama dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan elemen penting lainnya.
Penguatan keamanan serta kehadiran aparat keamanan, baik di tingkat nasional maupun lokal juga merupakan strategi yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan aman bagi proses pemilihan. Pengawasan yang ketat dilakukan untuk mengidentifikasi dan merespons potensi ancaman KST sebelum mereka berkembang menjadi ancaman serius.
Komitmen yang penuh untuk membangun koordinasi yang kuat antara TNI dan Polri menjadi kekuatan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menghadapi ancaman-ancaman yang ada dari KST Papua menjelang tahun Politik dan Pesta Demokrasi 2024. Kolaborasi yang baik antara TNI dan Polri adalah kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan ini serta kenjadi kunci untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Masyarakat Papua bekerja sama untuk mendukung tindak tegas aparat keamanan dalam memberantas KST Papua agar terhindar dari kekerasan yang di lalukan oleh KST Papua, hal ini dapat memperbaiki ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan dalam mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua.
Aparat keamanan juga telah aktif dalam melakukan operasi pemberantasan terhadap anggota KST. Tindakan tegas ini tidak hanya mengurangi keberanian kelompok separatis tersebut tetapi juga memberikan pesan kuat bahwa negara tidak akan mentolerir tindakan kekerasan dan separatisme yang merugikan keamanan dan persatuan bangsa.
Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat membantu aparat keamanan untuk memberantas KST Papua dan bersama-sama menjaga keberlangsungan demokrasi agar berjalan aman dan damai. Dengan demikian, Indonesia dapat melaksanakan Pemilu dengan damai dan sukses, menciptakan fondasi yang kuat bagi masa depan demokratis yang berkelanjutan.
)* dibuat oleh mahasiswa Papua yang tinggal di Jakarta
Post Comment