Tokoh Bangsa Berperan Cegah Perpecahan dan Polarisasi Masyarakat dalam Pemilu
Tokoh Bangsa Berperan Cegah Perpecahan dan Polarisasi Masyarakat dalam Pemilu
Oleh : Joanna Alexandra Putri
Para tokoh bangsa memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa mencegah terjadinya perpecahan dan juga polarisasi di tengah masyarakat, khususnya dalam pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik, yakni dalam gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 ini.
Menyadari betapa pentingnya peran yang dimiliki oleh para tokoh bangsa itu, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin bertemu dan menerima audiensi sejumlah tokoh bangsa secara langsung di Istana Wapres, Jakarta. Beberapa diantarabta adalah Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomat Gultom hingga Alissa Wahid.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres RI memberikan apresiasi yang tinggi kepada para tokoh bangsa dari lintas agama tersebut karena mampu hadir dengan sekaligus membawa sebuah gagasan yakni Gerakan Nurani Bangsa, yang mana gagasan itu sebagai salah satu upaya untuk terus menjaga dan merawat Bangsa Indonesia.
Dirinya mengaku sangat senang karena ternyata masih banyak diantara para tokoh bangsa yang mau dan terus berusaha untuk menjaga bangsa ini. Lebih lanjut, Ma’ruf Amin mengungkapkan bila misalnya tidak ada para tokoh bangsa itu, maka dia memperkirakan bahwa kondisi dan keadaan di negeri ini akan menjadi jauh lebih parah karena tidak ada lagi orang yang memiliki keinginan untuk menyuarakan kebenaran dan juga kebaikan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kunci paling penting untuk bisa terus merawat keutuhan bangsa adalah dengan menggunakan hati nurani, yang mana hal tersebut juga dimotori oleh akal yang sehat serta hati yang bersih. Maka dari itu, peran dari para tokoh bangsa sendiri sebenarnya memang sangat fundamental yakni untuk bisa terus menjaga adanya akal dan pikiran dari masyarakat agar bisa tetap menjadi sehat dan jernih.
Pasalnya, apabila para tokoh bangsa tersebut tidak ada, maka masyarakat juga akan kehilangan pembimbing mereka sehingga rakyat akan bisa kehilangan akal sehatnya, kehilangan hati bersihnya. Jika seluruh hal tersebut dibiarkan terjadi, maka ketidakrukunan atau konflik di berbagai wilayah akan tetap terjadi dan semakin sulit untuk terbendung.
Sebaliknya, apabila masih terdapat para tokoh bangsa yang sangat peduli akan bagaimana nasib bangsa Indonesia ini, mereka akan terus menyuarakan pendapat mereka dan terus membela kebenaran untuk melawan adanya ketidakadilan dan melawan kemungkinan terjadinya gesekan yang bisa saja terjadi di tengah masyarakat dalam masa Pemilu seperti sekarang ini.
Memang menjadi salah satu tantangan cukup besar dalam konteks merawat keutuhan bangsa adalah terlaksananya pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam perhelatan Pemilihan Umum mendatang. Lantaran Pemilu sendiri sangat berpotensi untuk menyebabkan terjadinya polarisasi diantara masyarakat, yang mana hal tersebut akan berujung pada sebuah perpecahan.
Sehingga, sudah sangat jelas bahwa peranan yang dimiliki oleh para tokoh bangsa itu sangatlah diperlukan, khususnya untuk terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar mereka terus mampu menjaga bagaimana batasan perbedaan pada pilihan politik, yang sebenarnya sifatnya juga niscaya dan hendaknya disikapi secara biasa saja agar tidak sampai menimbulkan konflik secara horizontal.
Para tokoh bangsa tersebut terus melakukan berbagai macam upaya dan pendekatan mereka, termasuk dengan melalui berbagai pertemuan, forum untuk menyuarakan apa yang memang sudah seharusnya untuk disuarakan demi menjaga dan merawat keutuhan bangsa.
Jangan sampai bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang terpecah belah, karena jika hal itu terjadi, maka sama saja telah mengkhianati bagaimana perjuangan yang telah dilakukan oleh para tokoh pendiri bangsa yang memperjuangkan dengan segenap nyawa mereka untuk menyatukan bangsa ini pada masa lalu.
Untuk menyatukan negara yang seluas Indonesia ini juga bukanlah sesuatu yang mudah, namun nyatanya para pendiri bangsa terdahulu mampu untuk melakukannya. Terlebih, pada masa itu banyak sekali kendala dan keterbatasan seperti alat komunikasi yang belum memadai seperti sekarang, keterbatasan transportasi dan sebagainya. Namun sangat luar biasanya perjuangan para pendiri bangsa itu ternyata tetap bisa menyatukan berbagai macam etnik dan agama melalui kesepakatan nasional dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut, menjadikan seluruh masyarakat di Tanah Air yang memiliki banyak sekali keberagaman bisa menjadi satu. Untuk selanjutnya, menjadi tugas dari para tokoh bangsa dan masyarakat dalam mengisi kemerdekaan, bagaimana mengupayakan agar kesatuan dan persatuan tetap menjadi utuh.
Pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam gelaran Pemilu 2024 sendiri merupakan suatu momen yang seharusnya semakin menyatukan masyarakat. Namun tidak jarang justru dalam momentum tersebut terjadi perpecahan dan polarisasi di tengah rakyat lantaran adanya perbedaan pandangan atau pilihan. Maka dari itu, para tokoh bangsa memiliki peranan yang sangat penting untuk terus menjaga akan persatuan dan kesatuan tersebut sebagai wujud melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa.
)* Penulis adalah Kontributor Jeka Media Institu
Post Comment