Upaya Mengatasi Kesenjangan, Proyek IKN Berhasil Tarik Minat Investasi Denmark
Upaya Mengatasi Kesenjangan, Proyek IKN Berhasil Tarik Minat Investasi Denmark
Oleh: Nial Fitriani
Upaya untuk mengatasi kesenjangan, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berhasil menarik minat investasi dari negara lain, salah satunya adalah Pemerintah Denmark yang mengaku tertarik dan bahkan sudah siap menjajaki potensi penanaman modal.
Tentunya potensi akan aktivitas investasi di IKN Nusantara menjadi sangat tinggi dan strategis lantaran pengerjaan dari proyek tersebut sejauh ini sama sekali tidak sembarangan dengan banyak sekali menerapkan berbagai inovasi di dalamnya. Sehingga tidak mengherankan mengapa berhasil menarik minat penanaman modal dari Denmark.
Terutama, pihak Denmark mengaku bahwa mereka sudah sangat siap untuk memberikan bantuan bukan hanya pada berlangsungnya proyek IKN Nusantara saja, melainkan juga supaya tidak terjadi ketimpangan pembangunan dengan daerah-daerah di sekitarnya atau dengan kata lain dalam upaya untuk mengatasi kesenjangan.
Mengenai hal tersebut, Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen ketika berkunjung secara langsung ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) demi bisa melihat lebih dekat bagaimana pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sekaligus ingin menjajaki peluang investasi dan kontribusi yang bisa mereka berikan.
Menanggapi adanya ketertarikan negara lain itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik mengatakan bahwa Denmark memang sengan sengaja masuk ke IKN melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan kawasan penyangga.
Menurutnya, pihak dari negara berjuluk Nordic Country itu, berharap supaya tidak terjadi kesenjangan atau disparitas antara IKN dengan kawasan penyangga yakni daerah-daerah di sekitarnya.
Maka dari itu, sebelum kondisi buruk tersebut terjadi, misal adanya ketimpangan antara IKN dengan kawasan penyangga, kemudian Denmark berkomitmen akan memberikan bantuan dengan berbagi masukan dan pemikiran mengenai bagaimana seharusnya kawasan penyangga dalam mengambil peranan.
Bukan hanya itu saja, namun Pemerintah Denmark juga sudah sangat siap membantu Provinsi Kalimantan Timur, utamanya dalam urusan serta berbagai isu lingkungan hidup. Disparitas atau kesenjangan yang mereka khawatirkan tersebut tentunya tidak akan jauh dari urusan sosial, ekonomi dan budaya.
Kawasan penyangga IKN seperti Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Paser, seluruh kawasan tersebut akan menjadi penyangga bagi IKN dalam jangka waktu yang panjang.
Sejauh ini, dalam pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur tersebut, Pemerintah Repulik Indonesia (RI) juga telah mengupayakan berbagai macam cara agar mengatasi adanya potensi ketimpangan atau kesenjangan.
Salah satunya adalah dari kolaborasi yang terjadi antara Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan Otorita IKN, yang mana keduanya telah sepakat menjalin kerja sama yang baik untuk memitigasi risiko ketimpangan sosial yang mungkin saja terjadi di sana.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono menyampaikan bahwa data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang juga akan dimanfaatkan oleh Otorita IKN jelas mampu memberikan sumbangsih yang sangat vital sebagai basis pemetaan program kesejahteraan sosial bagi seluruh warga yang tinggal di wilayah Ibu Kota Negara Nusantara itu.
Dengan menggunakan basis data tersebut, maka Otorita IKN akan jauh lebih tepat dalam memformulasikan instrumen kebijakan afirmatif dengan jauh lebih tepat sasaran. Bukan hanya itu, namun data tersebut juga mampu menjadi dasar bagi kementerian dan lembaga yang akan berkolaborasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara sesuai dengan bidang tugasnya dalam siklus hidup pembangunan manusia.
Sementara itu, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Alimuddin menyebutkan bahwa adanya perancangan soal mitigasi risiko isu sosial memang sangat perlu sejak sedini mungkin agar kerawanan ketimpangan sosial tidak semakin melebar.
Terlebih, tatkala perancangan akan seluruh mitigasi risiko sudah tepat sejak jauh hari, maka tujuan utama dari IKN untuk bisa mencapai zero poverty atau menghilangkan kemiskinan serta zero stunting atau menghilangkan angka stunting akan tercapai dengan optimal.
Upaya untuk mencapai ultimage goals dari pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur itu juga akan beriringan dengan sektor layanan seperti rumah sakit, sekolah dan industri penunjang lainnya yang akan mulai beroperasi sesegera mungkin seiring pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke sana.
Di sisi lain, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) juga menegaskan bahwa megaproyek pembangunan IKN tersebut memang pemerintah lakukan demi untuk mengatasi masalah ketimpangan ekonomi antardaerah di Tanah Air.
Pemerintah sangat menginginkan supaya paradigma pembangunan di Indonesia tidak lagi Jawa-sentris atau hanya berpusat dan mengutamakan Pulau Jawa saja, melainkan benar-benar agar pembangunan bisa Indonesia-sentris atau merata di seluruh bagian pelosok Nusantara.
Oleh karenanya, sebenarnya upaya untuk mengatasi adanya kesenjangan antar daerah telah Pemerintah lakukan bahkan sejak awal konsep pembangunan IKN Nusantara. Sehingga menjadikan pihak luar negeri pun sangat tertarik untuk bisa menanamkan modal mereka atau bergabung ke dalam investasi seperti halnya Pemerintah Denmark.
*) Relawan Lapak Baca Indonesia
Post Comment