Waspada Provokasi Hoaks dan Provokasi Kelompok Separatis
Waspada Provokasi Hoaks dan Provokasi Kelompok Separatis
*Jakarta* – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran hoaks yang dilakukan oleh kelompok separatis demi menciptakan instabilitas dan memprovokasi masyarakat. Berita hoaks yang disebarkan melalui berbagai platform media sosial ini bertujuan untuk memecah belah persatuan bangsa dan memengaruhi opini publik.
Masyarakat di Tanah Papua untuk tetap waspada terhadap propaganda dan informasi palsu yang disebarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Baru-baru ini, OPM menyebarkan berita terkait ancaman genosida terhadap Orang Asli Papua (OAP) yang diklaim dilakukan oleh TNI-Polri.
Pemerintah bersama aparat keamanan telah meningkatkan upaya penanganan hoaks ini dengan memantau aktivitas di dunia maya. Selain itu, kolaborasi dengan platform digital juga dilakukan untuk menurunkan konten-konten yang berpotensi memprovokasi.
“Itu berita hoaks karena merupakan propaganda yang tidak berdasar dan bertujuan untuk memprovokasi serta menimbulkan ketakutan di masyarakat,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.
Menurut Brigjen Pol. Faizal, OPM berupaya menciptakan keresahan dan membangun persepsi negatif terhadap aparat keamanan. “Dipastikan berita itu tidak benar dan tidak memiliki dasar fakta, dan narasi yang disampaikan merupakan propaganda yang disebarkan untuk menghasut dan menimbulkan kebencian terhadap TNI-Polri,” tegasnya.
Faizal menegaskan bahwa TNI-Polri tetap konsisten melindungi seluruh masyarakat, termasuk Orang Asli Papua, dari segala bentuk ancaman, termasuk dari tindakan kriminal yang dilakukan oleh OPM.
“Sudah menjadi tugas TNI-Polri untuk melindungi seluruh warga negara tanpa membedakan suku, agama, atau golongan. Kami akan terus menjalankan operasi dengan pendekatan hukum yang terukur dan humanis untuk menciptakan keamanan di Tanah Papua,” tambahnya.
Brigjen Pol. Faizal juga mengimbau masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya dan tetap tenang. “Kami berharap masyarakat tetap berkoordinasi dengan aparat jika membutuhkan bantuan keamanan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa OPM sering menggunakan isu-isu sensitif untuk menciptakan konflik dan mencoreng citra aparat keamanan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap informasi palsu yang bertujuan mengalihkan perhatian dari tindakan kriminal yang dilakukan OPM,” pungkas Brigjen Pol. Faizal.
Penyebaran hoaks yang dilakukan oleh kelompok separatis sering kali memanfaatkan isu-isu sensitif seperti agama, ras, dan konflik sosial untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Informasi yang tidak diverifikasi ini dengan cepat menyebar melalui berbagai platform digital, termasuk media sosial, aplikasi pesan instan, dan situs web yang tidak kredibel.
Oleh karena itu, diharapkan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen masyarakat dianggap penting untuk membangun kesadaran bersama akan bahaya hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda negatif.
(*)
Post Comment