Waspadai Eks HTI Rekrut Generasi Muda Sebarkan Paham Khilafah

Waspadai Eks HTI Rekrut Generasi Muda Sebarkan Paham Khilafah

Oleh : Tyas Permata Wiyana

Seluruh elemen masyarakat Indonesia perlu untuk mewaspadai aktivitas dan pergerakan dari para eks HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dalam upaya mereka untuk mencoba melakukan perekrutan generasi muda dan menyebarkan paham khilafah di Tanah Air, karena hal tersebut jelas sangat berbahaya serta sama sekali tidak sesuai dengan ideologi bangsa ini.

Diketahui bahwa sebanyak ribuan orang mengikuti acara organisasi terlarang itu (HTI) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Acara bertajuk ‘Metamorfoshow: It’s Time to be One Ummah’ tersebut digelar pada Sabtu 17 Februari 2024 lalu.

Sebagaimana unggahan salah satu akun dalam media sosial X (Twitter) bernama @gagal_hijrah, setidaknya pada acara itu telah hadir sebanyak 1.200 orang dan rata-rata dari mereka yang hadir adalah para pemuda. Parag generasi penerus bangsa itu dicuci otaknya oleh HTI dan terdapat informasi pula bahwa mereka juga akan kembali menggelar acara serupa di banyak kota.

Mirisnya, kegiatan dan bangkitnya kembali aktivitas eks anggota organisasi terlarang yang menyebarkan paham Khilafah di Indonesia tersebut dengan sengaja dilakukan pada saat perhatian masyarakat tengah terpusat pada penghitungan hasil suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pelaksanaan kontestasi politik 2024.
Ketika bangsa Indonesia sedang melaksanakan pesta demokrasi dengan dilangsungkannya Pemilu, ternyata HTI juga sedang melakukan ‘pesta’ pula karena ternyata mereka tidak benar-benar mati, tidak juga sedang tertidur, melainkan mereka terus melanjutkan pergerakannya.

Dari sebanyak ribuan pemuda yang hadir dalam acara di Taman Mini Indonesia Indah, mereka semua dicuci otaknya agar menyepakati paham HTI, yakni untuk bisa menegakkan adanya Khilafah Tahririyah ala organisasi terlarang itu.

Meski sejatinya HTI sendiri memang telah secara resmi dibubarkan oleh negara, namun ternyata organisasi terlarang itu hanyalah melepas ‘baju’ mereka secara sesaat saja. Pasalnya, badan dan ita mereka sampai saat ini masih sangat sehat dan bahkan terus menggencarkan berbagai macam gerakan untuk merongrong ideologi bangsa ini.

Dalam acara Metamorfoshow di TMII tersebut, di dalamnya berisi propaganda bahwa seolah-olah negara Indonesia ini sudah mengalami kebobrokan, bukan hanya itu, namun mereka juga menyebarluaskan ajaran bahwa dunia ini pun sekarang sudah bobrok, sehingga hanyalah Khilafah Islamiyah solusi paling tepat dalam mengatasi seluruh kebobrokan tersebut.

Sehingga setelah selesai mengikuti acara di Taman Mini tersebut, sebanyak ribuan pemuda tersebut dikhawatirkan memiliki semangat yang berbahaya, alih-alih mereka akan membangun bangsa ini sebagaimana tegak lurus dengan ideologi dan falsafah dasar bangsa seperti para pahlawan pendahulu, namun mereka justru akan memiliki semangat akan Khilafah Islamiyah bahkan akan memperjuangkan nilai terlarang itu dengan segala cara.

Setelah dilangsungkannya kegiatan tersebut, kemudian kini menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan seluruh netizen di Indonesia. Beberapa diantara netizen tersebut memberikan testimoni mereka terkait bagaimana pengamatan mereka, bahwa memang sasaran utama yang biasanya disasar oleh para eks HTI itu adalah para mahasiswa karena nyatanya belakangan ini menjadi semakin banyak mahasiswa yang secara tiba-tiba melakukan hijrah.

Sementara itu, menanggapi adanya persitiwa ini, Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Muhammad Syauqillah berpendapat bahwa Pemerintah Republik Indonesia (RI) memang harus benar-benar memberikan perhatian secara serius terhadap kebangkitan Hizbut Tahrir Indonesia.

Bagaimana tidak, perhatian serius dari Pemerintah RI itu jelas menjadi hal yang penting karena memang nyatanya kini HTI sudah kembali memperlihatkan diri mereka, khususnya dalam momentum transisi kepemimpinan Indonesia pada tahun 2024.

Jelas bahwa kemunculan HTI tersebut merupakan sebuah sinyal yang kuat bahwa organisasi terlarang itu bahkan sampai detik ini sebenarnya masih terus eksis di Tanah Air. Meski sudah dibubarkan oleh Pemerintah, namun nyatanya sel-sel yang dimiliki oleh HTI masih terus tertancap dengan kuat dan bahkan mereka berani mengadakan kegiatan yang dihadiri oleh ribuan pemuda dengan menyebarkan pesan secara gamblang terkait penegakan ajaran Khilafah.

Adanya gerakan Khilafah itu tentu harus menjadi sebuah perhatian yang sangat serius dan patut untuk diwaspadai oleh semua pihak, hendaknya seluruh pihak jangan sampai mudah terlena dengan adanya tren penurunan angka kejahatan serta terorisme belakangan waktu ini, karena nyatanya pemikiran akan paham radikalisme dan ekstremisme masih saja terus mengemuka.

Terlebih, di era penggunaan media sosial belakangan ini yang begitu bebas, tentunya semakin menambah akan kerawanan seluruh masyarakat dalam terpapar dengan adanya agitasi serta propaganda oleh kelompok radikal dan ekstrimis itu.

Maka dari itu, kewaspadaan dari seluruh pihak harus benar-benar mampu ditingkatkan sedini mungkin bahkan dengan lebih ekstra atas bagaimana pergerakan dari para eks HTI yang nyatanya terus bergerak. Mereka berupaya untuk merekrut para generasi muda bangsa ini dalam penyebaran paham Khilafah ala mereka.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Post Comment