World Water Forum 2024 di Bali Solusi Nyata Atasi Krisis Air Dunia

World Water Forum 2024 di Bali Solusi Nyata Atasi Krisis Air Dunia

Oleh : Hadi Atmaja

Air menjadi salah satu kebutuhan utama bagi umat manusia. Tidak ada air maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu, keterbatasan air bersih di saat pertumbuhan penduduk seiring meningkat dapat menjadi sebuah ancaman bagi dunia. Sehingga dengan kehadiran World Water Forum (WWF) 2024 di Bali kali ini, kita dapat mencari solusi dari berbagai permasalahan air yang ada di dunia terutama di Indonesia.

WWF merupakan platform penting dalam upaya mengatasi krisis air dunia. Forum ini memungkinkan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif dalam rangka mencari solusi nyata untuk masalah air global. Namun, penting untuk diingat bahwa WWF sendiri bukanlah solusi tunggal, melainkan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengatasi krisis air dunia.

Penting untuk diingat bahwa upaya mengatasi krisis air membutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat, serta koordinasi yang kuat di tingkat lokal, nasional, dan internasional. WWF dapat menjadi salah satu wadah untuk memfasilitasi kolaborasi ini, tetapi keberhasilan sebenarnya dalam mengatasi krisis air tergantung pada implementasi strategi dan tindakan konkret yang diambil di lapangan.
Director of Asia Pacific World Water Council (WWC) and 10th World Water Forum (WWF), Yoon-Jin Kim menyatakan krisis air merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi dunia saat ini. Kekurangan air bersih dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kekeringan, dan penyebaran penyakit. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus bekerja lebih keras untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan krisis air. Selain itu, kita perlu berpikir membuat air lebih berkelanjutan. Maka kami sangat mendorong kerja sama dari berbagai stakeholder di WWF ke-10.
Kim juga mengatakan bahwa WWC melihat krisis air sebagai masalah yang harus diatasi secara global. Negara-negara harus berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi yang efisien untuk pengelolaan air, meningkatkan kapasitas penyimpanan air, dan memastikan pengelolaan air yang berkelanjutan. Selain itu, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi hijau yang ramah lingkungan juga menjadi kunci untuk mencari solusi jangka panjang terhadap masalah ini. Kemudian Kim juga melihat WWF sebagai platform global, tidak hanya membahas atau mencari solusi air, tetapi melihat apa saja perubahan yang terjadi dan bagaimana dampaknya.
Melalui WWF, solusi-solusi konkret dapat dihasilkan, seperti peningkatan efisiensi penggunaan air, pencegahan dan pengendalian polusi air, rehabilitasi ekosistem air, dan peningkatan akses air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, forum ini juga dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antar negara dan pihak-pihak terkait dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya air secara global.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan pelaksanaan WWF ke-10 merupakan momentum bagi Indonesia, dan negara-negara kepulauan umumnya untuk meningkatkan akses ketersediaan air minum kepada masyarakat. Indonesia saat ini berperan menjadi fasilitator (motor penggerak) sebagai tuan rumah dan salah satu negara yang telah berkomitmen untuk mencapai target 100 persen akses air minum 2030.
Diketahui, air minum yang aman dan bersih diperlukan untuk minum, memasak, dan mandi. Sementara air yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan disentri. Beberapa negara masih belum on the line atas segala tantangan yang mereka dihadapi jadi perlu dalam WWF ini Indonesia berperan menanamkan pentingnya kolaborasi untuk menjawab tantangan tersebut.
Krisis air menjadi sangat krusial karena air merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan manusia. Air digunakan untuk minum, memasak, mandi, sanitasi, pertanian, industri, transportasi, dan berbagai kegiatan lainnya. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, keberlanjutan ekosistem juga sangat bergantung pada air. Dengan demikian, ketersediaan dan kualitas air yang baik adalah kunci bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan bumi. Kendati krisis air merupakan tantangan yang kompleks, ada langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasinya. Perlindungan dan pengelolaan sumber daya air yang bijaksana menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan pasokan air.
Dari pengembangan infrastruktur yang efisien hingga pendidikan masyarakat tentang pentingnya konservasi air, setiap langkah kecil memiliki dampak yang signifikan dalam mengatasi krisis air. Selain itu, inovasi teknologi dalam pengolahan air limbah dan pengembangan sumber air alternatif juga menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang untuk memastikan bahwa air bersih tetap tersedia bagi semua orang di seluruh dunia. Kemudian kesadaran, edukasi, dan tindakan nyata adalah kunci untuk mengatasi tantangan global ini, mengarah pada dunia di mana air bersih adalah hak bagi setiap orang dan ekosistem air bumi dapat berkembang tanpa rasa takut akan kekeringan.

)* Penulis merupakan pemerhati lingkungan hidup

Post Comment