Dukungan Penuh BIN Majukan Petani dan Bangun Wadah Kreativitas Anak Muda Papua

Dukungan Penuh BIN Majukan Petani dan Bangun Wadah Kreativitas Anak Muda Papua

Oleh : Alfred Jigibalom

Dukungan penuh dari Badan Intelijen Negara (BIN) serta didukung oleh Papua Muda Inspiratif (PMI) mampu memajukan para petani Papua dan membawa Gedung Papua Youth Creative Hub atau PYCH sebagai wadah pengembangan kreativitas dan inovasi anak muda Papua.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera meresmikan Gedung PYCH di Jayapura, Papua. Gedung PYCH ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam mewadahi kreativitas dan mendukung peran generasi muda untuk mengelola potensi ekonomi Papua.

Gedung PYCH dibangun dengan megah, bernuansa adat dan mempunyai fasilitas yang lengkap untuk menunjang minat, bakat dan kreativitas anak-anak muda di Tanah Papua.

Gedung ini memiliki fasilitas untuk mendukung pengembangan anak muda di Tanah Papua dalam berbagai bidang, di antaranya bidang culinary, hospitaly, riset, teknologi, kewirausahaan, industri kreatif, digital, pendidikan dan literasi, kesehatan, kecantikan, budaya hingga bahasa.
Sementara itu, BIN turut serta dalam upaya memajukan para petani di Papua melalui Papua Muda Inspiratif (PMI), dengan pemberian banyak binaan dan fasilitas untuk melakukan pengelolaan lahan di tanah milik masyarakat adat setempat. Para anak muda yang tergabung dalam PMI telah melakukan penanaman jagung di 44 hektar lahan yang dulunya bisa dikatakan sebagai lahan mati di lembah Kembar, Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Kemudian dari segala upaya tersebut, telah terjadi masa panen besar yang bahkan berhasil disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Oktober 2022 lalu.
Ketua Bidang Pertanian PMI Kabupaten Tambrauw, Daud Amnan menjelaskan bahwa penanaman jagung itu untuk kesejahteraan masyarakat di Papua, khususnya mereka yang berada di Kebar, Papua Barat. Dirinya pun menyampaikan banyak rasa terima kasih kepada seluruh warga yang sejauh ini telah memberikan kepercayaan pengelolaan lahan tersebut kepada pihak PMI.
Setidaknya, ada sekitar 200 hektar lahan kosong milik warga yang memang dipercayakan kepada pihak PMI untuk dikelola dengan sebaik mungkin. Dengan segala kepercayaan yang telah diberikan tersebut, PMI sendiri telah berhasil menggandeng para investor untuk turut serta mendukung upaya penanaman jagung di lahan yang terbengkalai tersebut.
PMI yang merupakan binaan dari Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga menggandeng beberapa stakeholder lainnya, seperti perusahan PT Nuansa Lestari Sejahtera untuk turut serta mendukung program yang mereka laksanakan, berupa penanaman jagung tersebut supaya pengelolaan yang dilakukan hingga hasil yang bisa dipanen terjadi dengan sangat maksimal.
Sejauh ini, dalam perencanaan yang telah dicanangkan, terdapat sebanyak 200 hektar lahan, yang mana sekitar 30 persen diantaranya telah dibuatkan sarana dan prasarana penunjang untuk penanaman jagung, diantaranya adalah pembuatan embung dan saluran irigasi. Kemudian sisanya, yakni sekitar 120 hektar akan diperuntukkan secara khusus untuk ditanami jagung.
Daud sendiri, melalui keterangan tertulisnya, juga menegaskan bahwa penanaman jagung yang telah menjadi program dan diinisiasi oleh PMI dan BIN tersebut jelas secara langsung mampu mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Distrik Kebar Timur, bahkan diharapkan mampu menambah penghasilan untuk warga setempat.
Seluruh program yang telah dilaksanakan bertujuan untuk membantu, membina, hingga memberikan fasilitas kepada para petani daerah di Papua supaya mereka bisa memanfaatkan lahan terbengkalai di tanah masyarakat adat. Hal ini telah sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
Kabid Pertanian Kabupaten Tambrauw melanjutkan bahwa perusahaan yang telah digandeng oleh PMI tersebut juga mampu memberi lahan pekerjaan untuk warga dalam pengolahan lahan jagung. Sedangkan para warga yang bekerja di sana, tentunya akan diberikan gaji sehingga mereka mampu memiliki masukan dan peningkatan kesejahteraan secara ekonomi. Kemudian, tatkala terjadi panen, maka hasil panen jagung tersebut diberikan dengan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan.
Tujuan utama yang diupayakan oleh pihak PMI, BIN dan Bidang Pertanian Kabupaten setempat sendiri memang demi membuat masyarakat Papua mengalami peningkatan kesejahteraan, karena bukan tidak mungkin, masyarakat setempat sendiri bisa langsung mengumpulkan uang dari pekerjaan yang telah disediakan dan kemudian mereka sendiri bisa langsung membuka lahan pekerjaan ketika membeli lahan yang ada.
Daud pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam seluruh program yang telah digulirkan oleh PMI dan BIN untuk masyarakat Papua. Menurutnya memang seluruh pihak tersebut harus bisa terus meningkatkan kerja sama supaya semua hasil panen jagung itu mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Yacob S. Fonataba menuturkan bahwa program penanaman jagung yang diinisiasi oleh PMI dan BIN jelas sekali mampu menjadi sebuah program yang sangatlah bermanfaat dalam rangka meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di Lembah Kebar.
Untuk melakukan pengelolaan lahan mati, yang mana merupakan tanah milik masyarakat adat di Papua, pihak BIN dengan PMI memberikan dukungan secara penuh supaya mampu terus memajukan para petani daerah dengan menyalurkan banyak fasilitas kepada mereka.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali

Post Comment