Innovasi Baru, PLN IP Manfaatkan Tankos sebagai Biomassa di PLTU Sintang Untuk Energi Bersih Kalbar

PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melakukan inovasi dalam menerapkan _cofiring_, dengan mencoba bahan baku baru untuk dijadikan biomassa yang dapat menggantikan batubara. Kali ini dengan memanfaatkan tandan kosong (tankos) kelapa sawit sebagai campuran energi primer di Pembagkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kalimantan Barat.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Sintang melaksanakan kegiatan uji coba _cofiring_ menggunakan pelet tankos (tandan kosong) Kelapa Sawit untuk pelaksanaan program _cofiring_ yang bertujuan untuk mengakselerasi transisi energi untuk mewujudkan _Net Zero Emission_ di tahun 2060.

“Sebelumnya, Pada tahun 2023 PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Sintang telah berhasil _firing biomass_ dengan menggunakan cangkang dan _woodchip_ sebagai bahan bakunya,” kata Edwin.

Menurutnya dari target 7,432 GWh listrik yang dihasilkan dari penggunaan energi primer biomassa PLN IP UBP Sintang telah mencapai 11,74 GWh atau lebih tinggi 158% dalam 1 semester. PLN Indonesia Power pun akan terus memperluas pemanfaatan biomassa sebagai energi primer pembangkit.

Edwin melanjutkan, dengan nilai kalori _pellet_ tangkos yang dapat mencapai 4.000 Kcal/Kg, maka dengan 1 kilogram pelet tandan kosong dapat menghasilkan energi bersih 0.83 kwh. PLN IP UBP Sintang pun telah berhasil melakukan uji coba menggunakan _pellet_ tankos.

Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah. Secara geografis di Kalimantan Barat yang mayoritas memiliki kebun sawit dimana salah satu produk turunannya adalah tankos.

“Merujuk data areal perkebunan sawit Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, hampir seluas 15,38 juta Ha produksi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) mencapai 47 juta ton,” jelas Edwin.

Edwin pun berharap, kegiatan pengujian bahan bakar _pellet_ tangkos dapat berhasil dan dapat menambah nilai ekonomis dari tangkos, sebagai produk turunan dari pohon kelapa sawit serta dapat mengurangi emisi karbon dengan mengembangkan _green energy_.

“Uji coba ini sebagai bentuk komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung program pemerintah terkait _Net Zero Emision_,” tutur Edwin.

Sebelumnya PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Sintang telah sukses produksi listrik menggunakan 100% menggunakan biomassa cangkang sawit dan _woodchip_, nilai kalori _woodchip_ cukup tinggi yaitu mencapai 3700 – 4000 kcal/kg.

 

Post Comment