Pengusungan Capres Ganjar Oleh PPP Komitmen Wujudkan Prinsip Politik Berketuhanan

Pengusungan Capres Ganjar Oleh PPP Komitmen Wujudkan Prinsip Politik Berketuhanan

Oleh : Devi Putri Anjani

Pengusungan nama Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden dalam Pemilu 2024 secara resmi sudah didukung oleh PPP, dinilai sebagai sebuah komitmen nyata untuk mewujudkan adanya prinsip politik yang berketuhanan atau religius dengan konsep amar ma’ruf nahi munkar.

PPP akhirnya secara resmi melabuhkan dukungan mereka pada pergelaran kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang, yakni dengan dukungan suara untuk kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Tentunya bukan tanpa alasan mengapa PPP pada akhirnya secara resmi mendeklarasikan nama Ganjar Pranowo sebagai Capres yang didukung oleh mereka. Mengenai hal itu, Plt Ketua Umum (Ketum) PPP, Muhammad Mardiono menyatakan bahwa pengusungan nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut sebelumnya telah melalui proses musyawarah dan diskusi secara mendalam terlebih dahulu.

Diketahui bahwa memang PPP sendiri sebelumnya telah menyelesaikan rangkaian rapat koordinasi pimpinan nasional (Rakorpim) pada hari Selasa tanggal 25 April 2023. Rapat tersebut memang yelah memutuskan satu nama capres yang bakal didukung oleh partai berlambang Ka’bah itu.

Mardiono menjelaskan bahwa dari seluruh tahapan tersebut, maka telah diambil keputusan secara tegas mengenai bagaimana arah politik dan juga dukungan dari PPP pada perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.
Beberapa alasan lainnya disebutkan oleh Muhammad Mardiono adalah karena yang pertama, PPP sendiri ingin terus melanjutkan dukungan politik yang sejauh ini memang telah mereka berikan pada Ganjar Pranowo dalam pencalonan Presiden RI untuk bisa melanjutkan estafet kepemimpinan pada periode 2024 hingga 2029 mendatang.
Pasalnya, dukungan telah diberikan oleh PPP secara konsisten, yakni saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) tahun 2018 silam, yang mana partai tersebut berhasil mengantarkan nama Ganjar Pranowo menjadi gubernur dan berpasangan dengan kader mereka, yakni Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).
Alasan kedua dari mengapa PPP mengusung nama pria kelahiran tahun 1968 tersebut adalah lantaran partai itu memang memiliki visi dan misi, yakni berjalannya politik dengan konsep amar ma’ruf nahi munkar, yang mana hal tersebut diimplementasikan dalam suatu tatanan politik pemerintahan di masa mendatang dengan melalui berbagai prinsip politik yang religius.
Tatanan politik yang amar ma’ruf nahi munkar itu dititipkan oleh PPP kepada Ganjar Pranowo lantaran mereka menilai dengan sangat yakin bahwa memang kultur atau latar belakang yang dimiliki oleh keluarga Gubernu Jateng tersebut memang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), maka diyakini bahwa sosoknya pasti memiliki visi yang sama dengan PPP.
Kemudian, alasan ketiga dari dipilihnya Ganjar adalah lantaran pihak PPP memandang kalau sosok figur seperti kader PDIP tersebut memiliki kapasitas, integritas dan juga akseptabilitas yang sangat layak untuk bisa menduduki posisi sebagai seorang pemimpin bangsa dan terus didukung.
Bagaimana tidak, pasalnya memang sama sekali tidak bisa dipungkiri pula bahwa nama Ganjar Pranowo sendiri memiliki tingkat popularitas serta elektabilitas yang sangat baik, bahkan dikatakan selalu berada di atas dan mengungguli nama-nama tokoh politik lainnya yang selama ini terus diperbincangkan oleh publik.
Terkait dengan resminya sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 2 (dua) kekuatan politik yang sama kuatnya. Bagaimana tidak, pasalnya sejauh ini sudah terbentuk dua poros kekuatan.
Pertama adalah dari PPP dan PDIP yang mendukung majunya Capres Ganjar Pranowo, kemudian terdapat poros lain, yakni dengan adanya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung nama Capres Prabowo Subianto.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyambut baik dukungan dari PPP terhadap Capres yang mereka usung. Bahkan PDIP akan mengadakan pertemuan dengan PPP dalam waktu dekat. Setelah resmi deklarasi dilakukan oleh PPP, maka langsung ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan dan dialog antarkedua partai.
Bukan hanya itu, di dalamnya juga akan adanya pengukuhan kerja sama partai politik dalam sistem presidensial yang berdiri kokoh pada rakyat sebagai pemegang prinsip kedaulatan negara.
Hasto juga menegaskan bahwa memang alasan mengapa PPP sendiri mendukung Ganjar Pranowo lantaran kader PDIP itu sudah sejalan dengan prinsip yang diterapkan oleh partai. Dirinya juga menambahkan bahwa selama ini sebenarnya prinsip amar ma’ruf nahi munkar itu sejalan dengan nasehat Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Indonesia memang terdiri dari beragam sekali latar belakang masyarakat dan elemen, salah satu elemen yang sama sekali tidak bisa dilepaskan dari bangsa ini yakni religiusitas. Maka dari itu, penting pula terus menjalankan sistem politik yang berketuhanan, yang mana sudah menjadi komitmen sangat kuat dari PPP untuk terus mewujudkannya. Salah satunya adalah dengan mengusung Capres 2024 Ganjar Pranowo.

)* Penulis adalah Kontributor Duta Media

Post Comment