Wapres RI Yakini Pemilu 2024 Tidak Akan Buat Perpecahan
Wapres RI Yakini Pemilu 2024 Tidak Akan Buat Perpecahan
Oleh : Putri Dewi Nathania
Wapres RI sangat meyakini bahwa perhelatan pesta demokrasi Pemilu pada tahun 2024 mendatang sama sekali tidak akan membuat dan memicu terjadinya konflik hingga perpecahan di kalangan masyarakat di Indonesia.
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya, lantaran di dalamnya memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari bahasa, ras, suku hingga agama dan kebudayaan. Tidak sampai di sana, bangsa ini juga menganut sistem pemerintahan demokrasi sehingga memungkinkan rakyat memiliki kedaulatan dalam menentukan suara mengenai siapa yang akan memimpin bangsa.
Tentunya, dengan menganut sistem pemerintahan yang demokrasi, maka juga sangat memungkinkan terjadi perbedaan pendapat dan juga perbedaan suara mengenai siapa yang hendak didukung untuk menjadi calon pemimpin ke depan oleh masyarakat di Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri pula ketika masyarakat memiliki perbedaan suara dan pendapat, maka bisa saja hal tersebut memicu terjadinya konflik atau perpecahan secara horizontal hingga polarisasi diantara masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin justru meyakini bahwa meski memang terjadi perbedaan pandangan dan juga pilihan politik pada kontestasi pesta demokrasi penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Menurutnya perbedaan pandangan tersebut tidak akan menimbulkan perpecahan diantara masyarakat.
Pasalnya, K.H. Ma’ruf Amin menilai bahwa sampai detik ini, tali persaudaraan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia masih kuat. Maka dari itu, dengan tali persaudaraan yang kuat tersebut, sehingga membuat masyarakat di Tanah Air tidak mungkin mudah untuk terhasut dalam narasi-narasi perpecahan.
Sehingga baginya tidak mungkin terjadi perpecahan di tengah masyarakat Indonesia jika hanya dikarenakan permasalahan perbedaan pada pandangan politik saja. Terlebih, dengan adanya peringatan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah pada Sabtu 22 April 2023 lalu, maka dengan adanya momentum Hari Lebaran tersebut menjadi ajang untuk semakin memperkuat tali silaturahmi dengan sanak saudara dan juga para kerabat untuk bisa secara bersama-sama merayakan hari kemenangan, khususnya untuk Umat Muslim.
Wapres RI kemudian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa menjadikan perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023 ini sebagai sebuah momentum terbaik dalam upaya saling merekatkan persaudaraan. Lebih lanjut, dirinya menekankan bagaimana pentingnya terus menjaga tali persaudaraan melalui ajang dsilaturahmi, tidak terkecuali khususnya dalam menghadapi ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang.
Selanjutnya, Wakil Kepala Negara tersebut menuturkan bahwa perhelatan Pemilu 2024 memang sudah disepakati dalam penyelenggaraan negara di Indonesia karena juga sudah sesuai dan termaktub dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Maka tentunya penyelenggara Pemilu sendiri bukanlah sebuah hal yang baru bagi masyarakat dan memang sudah berkali-kali dilakukan di Tanah Air sehingga publik sendiri pun juga sudah sangat terbiasa akan hal itu.
Dengan alasan terbiasanya publik menghadapi penyelengaraan Pemilu 2024 di Indonesia, maka membuat K.H. Ma’ruf Amin sangat meyakini bahwa masyarakat Tanah Air sendiri akan dapat menyikapi perbedaan pada pilihan politik dengan sangat berbesar hati. Dirinya menambahkan bahwa memang adanya sikap yang legowo menjadi hal yang sangat diperlukan pula dalam menghadapi kontestasi Pemilu.
Beliau kembali menekankan dan menegaskan bahwa sama sekali tidak boleh dan jangan sampai ada permusuhan yang ditimbulkan di masyarakat akibat hanya karena adanya perbedaan pandangan politik di Tanah Air saja. Baginya, sebuah perbedaan akan merupakan sebuah kewajaran dan juga dapat disikapi dengan cara yang bijaksana.
Terlebih, adanya perbedaan akan pandangan politik dari masyarakat dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi. Meski berbeda adalah hal yang sangat wajar, namun adanya perbedaan sama sekali tidak boleh menimbulkan permusuhan sehingga harus terus bisa disikapi dengan rasa kekeluargaan dan kedamaian.
Sementara itu, pihak penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa sejatinya pesta demokrasi tersebut memang memiliki fungsi sebagai perekat perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat yang multikultural seperti Indonesia. Justru ajang Pemilu sendiri menurut Anggota KPU Kabupaten Nunukan Divisi Teknis Penyelenggaraan, Kaharuddin, hal tersebut mampu menjadi pemersatu karena justru tanpa keberlangsungan Pemilu justru bangsa ini akan bisa tercerai berai karena banyaknya kepentingan.
Sangat penting terus mempromosikan ajang Pemilu yang sesuai dengan semboyan negara ini, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang memang sejak awal telah digagas oleh para pendiri bangsa dan diharapkan justru dengan adanya pelaksanaan Pemilu maka akan menjadi sarana integrasi bagi Tanah Air.
Untuk itu, senada dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Wapres RI, bahwa memang ajang Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang sama sekali tidak akan mampu membuat dan menimbulkan terjadinya konflik hingga perpecahan di tengah masyarakat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Media Perkasa
Post Comment